Indonesia-Turki Perkuat Kerja Sama di Bidang Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi
Rabu, 13 Oktober 2021 - 01:13 WIB
JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Turki sepakat memperkuat kerja sama di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengungkapkan Indonesia dan Turki berkomitmen melakukan penguatan kerja sama di bidang kesehatan. Kedua negara ini sudah membahas hubungan bilateral baik untuk jangka pendek maupun panjang terkait dengan hal tersebut.
"Penguatan kerja sama dibidang kesehatan. Kerja sama kesehatan jangka pendek telah dilakukan. Antara lain dukungan obat-obanan Terapeutik kami sudah mulai bicara kerja sama jangka panjang," kata Retno dalam konferensi pers virtual di akun YouTube MoFA Indonesia terkait kunjungan bilateral ke Turki, Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Retno menuturkan, kerja sama juga bakal dilakukan di pengadaan bahan baku obat. Dalam hal ini, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Indonesia telah melakukan komunikasi dengan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Turki Abdi Ibrahim terkait dengan kerja sama tersebut. "Mereka sepakat menjajaki kerja sama industri farmasi, menjajaki kemungkinan berbagi teknologi dan produksi produk farmasi di fasilitas PT KPI Indonesia," ujar Retno.
Pemerintah, kata Retno, berharap kerja sama tersebut dapat memperkuat pemenuhan pasokan kebutuhan domestik dan bisa mengurangi impor bahan baku. Retno menambahkan, Indonesia dan Turki juga mendeklarasikan serta pengakuan bersama interoperabilitas sertifikat vaksin dan hasil tes PCR kedua negara. "Serta penerimaan semua jenis vaksin yang dapatkan Emergency Use Listing WHO dan Emergency Use Authorization (EUA) dari instansi berwenang kedua negara dan penerapan prokes bagi pelaku perjalanan kedua negara," ucap Retno.
Selain kesehatan, Retno menyebut, Indonesia dan Turki juga sepakat melakukan penguatan kerja sama pemulihan ekonomi. Dalam hal ini, kedua negara akan mempercepat perundingan Indonesia-Turki atau Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT–CEPA). "Kami sepakat untuk mempercepat perundingan agar kami selesaikan IT-CEPA secepat dan sebaik mungkin," tutur Retno.
Menurut Retno, investasi juga dilakukan melalui kerja sama infrastruktur yang digarap oleh pihak konstruksi kedua negara. Dalam hal ini, Indonesia diwakili oleh PT Waskita Karya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengungkapkan Indonesia dan Turki berkomitmen melakukan penguatan kerja sama di bidang kesehatan. Kedua negara ini sudah membahas hubungan bilateral baik untuk jangka pendek maupun panjang terkait dengan hal tersebut.
"Penguatan kerja sama dibidang kesehatan. Kerja sama kesehatan jangka pendek telah dilakukan. Antara lain dukungan obat-obanan Terapeutik kami sudah mulai bicara kerja sama jangka panjang," kata Retno dalam konferensi pers virtual di akun YouTube MoFA Indonesia terkait kunjungan bilateral ke Turki, Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Retno menuturkan, kerja sama juga bakal dilakukan di pengadaan bahan baku obat. Dalam hal ini, Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Indonesia telah melakukan komunikasi dengan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Turki Abdi Ibrahim terkait dengan kerja sama tersebut. "Mereka sepakat menjajaki kerja sama industri farmasi, menjajaki kemungkinan berbagi teknologi dan produksi produk farmasi di fasilitas PT KPI Indonesia," ujar Retno.
Baca Juga
Pemerintah, kata Retno, berharap kerja sama tersebut dapat memperkuat pemenuhan pasokan kebutuhan domestik dan bisa mengurangi impor bahan baku. Retno menambahkan, Indonesia dan Turki juga mendeklarasikan serta pengakuan bersama interoperabilitas sertifikat vaksin dan hasil tes PCR kedua negara. "Serta penerimaan semua jenis vaksin yang dapatkan Emergency Use Listing WHO dan Emergency Use Authorization (EUA) dari instansi berwenang kedua negara dan penerapan prokes bagi pelaku perjalanan kedua negara," ucap Retno.
Selain kesehatan, Retno menyebut, Indonesia dan Turki juga sepakat melakukan penguatan kerja sama pemulihan ekonomi. Dalam hal ini, kedua negara akan mempercepat perundingan Indonesia-Turki atau Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT–CEPA). "Kami sepakat untuk mempercepat perundingan agar kami selesaikan IT-CEPA secepat dan sebaik mungkin," tutur Retno.
Menurut Retno, investasi juga dilakukan melalui kerja sama infrastruktur yang digarap oleh pihak konstruksi kedua negara. Dalam hal ini, Indonesia diwakili oleh PT Waskita Karya.
(cip)
tulis komentar anda