Berharap Kaderisasi Berjalan, GP Ansor Ingin Ada Regenerasi Ketum PBNU

Senin, 11 Oktober 2021 - 10:28 WIB
KH Yahya Cholil Staquf (kiri) dan KH Said Aqil Siradj (kanan) akan maju dalam pemilihan Ketum PBNU. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Gerakan Pemuda ( GP) Ansor sangat mengharapkan adanya regenerasi posisi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( Ketum PBNU ) pada Muktamar ke-34 di Provinsi Lampung akhir Desember 2021 mendatang. Ansor menilai, NU selama ini telah berhasil membangun tradisi kepemimpinan yang sangat baik dan hal tersebut perlu dilestarikan.

"Ansor melihat pergantian ketua umum PBNU selama ini bagian dari estafet yang begitu baik disiapkan oleh NU. Kader-kader muda menggantikan yang senior secara berkelanjutan. Ini yang perlu diteruskan karena telah menjadi tradisi yang baik," kata Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Muhammad Haerul Amri di Jakarta, Senin (11/10/2021).

Berpijak dari perjalanan panjang NU tersebut, GP Ansor berharap agar Muktamar ke-34 di Lampung juga mengikuti tradisi yang ada selama ini. Haerul Amri menyebut, KH Hasyim Muzadi yang telah memimpin NU kurun 1999-2010 telah mencetak banyak kader andal, termasuk KH Said Aqil Siradj yang akhirnya menggantikannya sejak 2010 hingga sekarang.

Baca juga: Hasil Survei: Nama Gus Baha Tempel Ketat KH Said Aqil di Bursa Ketum PBNU





"Pada Muktamar ke-32 NU 2010 di Makassar, KH Hasyim telah menyatakan tak bersedia dicalonkan lagi antara lain karena memberi ruang kepada kader-kader muda untuk memimpin. Selain itu, beliau ingin menghargai sistem kaderisasi yang telah dibangun dengan baik di NU," jelas dia.

Haerul Amri mengatakan, melihat tatanan kaderisasi yang sangat matang tersebut, GP Ansor mendorong agar Muktamar ke-34 nanti juga menghasilkan kepemimpinan baru. Secara khusus, Ansor juga mengharapkan sosok ketua umum PBNU nanti adalah muda, berjaringan luas, memiliki komitmen kuat memajukan NU dan responsif terhadap perubahan zaman.

"Yang tak kalah penting di era globalisasi yang kian kompleks ini, NU ke depan membutuhkan pemimpin yang bisa berkiprah lebih kuat di kancah dunia. Di usia hampir satu abad ini, cita-cita NU harus ditransformasikan ke level global dan NU memiliki sejumlah tokoh yang berkaliber internasional," terangnya.

Baca juga: Vaksinasi Masif Masuk Pesantren, Ketum PBNU Said Aqil Apresiasi Jokowi
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :