Inilah Sejumlah Tantangan Reformasi Birokrasi ke Depan

Kamis, 30 September 2021 - 16:58 WIB
Reformasi birokrasi merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek-aspek pada penerapan pelayanan prima. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Ketua Program Magister Ekonomi Terapan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Bayu Kharisma berpandangan, reformasi birokrasi merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek-aspek pada penerapan pelayanan prima. Reformasi birokrasi diharapkan mendukung lingkungan pemerintahan yang baik dan bersih (Good and Clean Government Governance).

Menurut Bayu Kharisma, proses reformasi birokrasi dilakukan dengan penyederhanaan eselonisasi birokrasi menjadi dua level, digantikan dengan jabatan fungsional yang menuntut keahlian dan kompetensi.

"Selain itu reformasi birokrasi dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga alur kerja ASN bisa lebih efisien," kata Bayu dalam sambutan pada webinar 'Reformasi Birokrasi Pemerintah Pusat dan Daerah: Peluang dan Tantangan dari aspek Ekonomi, Sosial dan Spasial', yang digelar oleh Program Studi Magister Ekonomi Terapan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran, Kamis (30/09/2021).

Baca juga: KSP Klaim Reformasi Birokrasi Sudah di Jalan yang Benar





Kepala Pusbindiklatren Bappenas, Guspika mengatakan, reformasi birokrasi merupakan upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good governance), berdampak pada kehidupan bernegara, dan bermanfaat bagi masyarakat. Menurutnya, reformasi birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah terutama menyangkut aspek- aspek pada penerapan pelayanan prima.

Terdapat 3 sasaran reformasi, yakni pemerintah yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi; pemerintah yang efektif dan efisien; dan pelayanan publik yang baik dan berkualitas.

"Arahan presiden terkait masalah efisiensi birokrasi, yaitu money follows program, e-government, stop pemborosan anggaran, fokus kinerja bukan SPJ. Selain itu, ada arahan tambahan dari presiden untuk penyederhanaan birokrasi dan peningkatan profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) diarahkan kepada struktur organisasi pemerintah dua level dan pengembangan jabatan fungsional (JF) sebagai jabatan profesi," kata Guspika.

Baca juga: Sri Mulyani Kasih Nilai C ke Pemda Soal Reformasi Birokrasi
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :