Menuju 2024, Airlangga Didorong Bangun Koalisi Nasionalis-Religius
Kamis, 30 September 2021 - 09:07 WIB
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Satkar Partai Golkar Ashraf Ali mengatakan, koalisi nasionalis religius menjadi salah satu yang ideal untuk Airlangga berlaga di pilpres 2024. Sebab, menurut risetnya, 70 persen voters merupakan suara yang masih dinamis.
"Nah yang 70 persen itu bersifat religius. maka itu sangat wajar apabila ada koalisi nasional yang berkarakter religius," kata Ashraf, Selasa (28/9/2021).
Sisanya, sebanyak 30 persen merupakan suara statis. Suara tersebut merupakan kader, pengurus, dan simpatisan partai. Ashraf mengatakan, dengan berkoalisi dengan nasionalis religius akan membangun kekuatan di pilpres 2024.
Apalagi kata Ashraf, kultur masyarakat Indonesia yang general dan heterogen. "Perlu adanya satu kesepahaman, bagaimana membawa bangsa ini ke depan," jelasnya.
Saat ini kata Ashraf, pendekatan dan komunikasi yang dilakukan Airlangga sudah sangat luas. Airlangga pernah menemui Ketum PPP Suarso Monoarfa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, bahkan dengan tokoh relgius lainnya seperti Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan.
"Pendekatannya bukan hanya ke partai, tapi juga ke tokoh," ujar Ashraf.
"Nah yang 70 persen itu bersifat religius. maka itu sangat wajar apabila ada koalisi nasional yang berkarakter religius," kata Ashraf, Selasa (28/9/2021).
Sisanya, sebanyak 30 persen merupakan suara statis. Suara tersebut merupakan kader, pengurus, dan simpatisan partai. Ashraf mengatakan, dengan berkoalisi dengan nasionalis religius akan membangun kekuatan di pilpres 2024.
Apalagi kata Ashraf, kultur masyarakat Indonesia yang general dan heterogen. "Perlu adanya satu kesepahaman, bagaimana membawa bangsa ini ke depan," jelasnya.
Saat ini kata Ashraf, pendekatan dan komunikasi yang dilakukan Airlangga sudah sangat luas. Airlangga pernah menemui Ketum PPP Suarso Monoarfa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, bahkan dengan tokoh relgius lainnya seperti Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan.
"Pendekatannya bukan hanya ke partai, tapi juga ke tokoh," ujar Ashraf.
(maf)
tulis komentar anda