Tabayyun ke Pangkostrad, BEM PTAI: Isu TNI Disusupi PKI Ngawur
Rabu, 29 September 2021 - 23:41 WIB
JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) bersilaturahmi dengan Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman untuk meluruskan mengenai isu TNI disusupi PKI. Pertemuan itu juga membahas masalah kebangsaan hingga penanganan Covid-19.
Diketahui, jumlah BEM PTAI ada 87 Universitas. Semua kampus tersebar di seluruh Indonesia. Sekjen BEM PTAI Yayan Septiadi mengatakan, Letjen TNI Dudung Abdurachman merupakan bapak atau orang tua yang harus dihormati oleh generasi muda.
"Kami tabbayun kepada Bapak Dudung Abdurachman mengenai adanya isu di luar, seperti TNI disusupi PKI. Bagi kami sebagai kalangan intelektual isu tersebut tidak masuk akal dan masyarakat sudah cerdas," ujar Yayan di Mako Kostrad, Rabu (29/9/2021).
"Kalau ada yang ngomong TNI disusupi PKI, itu pernyataan ngawur dan tidak jelas. Kami langsung mengunjungi ke sana untuk melihat museum bahwa nilai-nilai sejarah masih utuh," sambungnya.
Dia menegaskan, fitnah TNI disusupi PKI merupakan pembodohan masyarakat. Semua masyarakat mengetahui TNI menjalankan Sumpah prajurit Sapta Marga dan memegang teguh ideologi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945.
"Semua orang juga tahu sejarah G 30 S PKI, tidak mungkin TNI disusupi PKI. Pernyataan seperti ini pembodohan masyarakat," katanya.
Menurut dia, saat TNI sudah solid dan bersinergi dengan Polri jangan dipecah belah oleh siapa pun. TNI dan Polri adalah pengayom serta selalu melindungi rakyat.
"TNI adalah tentara rakyat. Jadi untuk rakyat dan oleh rakyat, jangan dipecah belah dengan isu murahan. Bangsa Indonesia ini sedang melaju dan ingin tumbuh menjadi negara besar," tegasnya.
Diketahui, jumlah BEM PTAI ada 87 Universitas. Semua kampus tersebar di seluruh Indonesia. Sekjen BEM PTAI Yayan Septiadi mengatakan, Letjen TNI Dudung Abdurachman merupakan bapak atau orang tua yang harus dihormati oleh generasi muda.
"Kami tabbayun kepada Bapak Dudung Abdurachman mengenai adanya isu di luar, seperti TNI disusupi PKI. Bagi kami sebagai kalangan intelektual isu tersebut tidak masuk akal dan masyarakat sudah cerdas," ujar Yayan di Mako Kostrad, Rabu (29/9/2021).
Baca Juga
"Kalau ada yang ngomong TNI disusupi PKI, itu pernyataan ngawur dan tidak jelas. Kami langsung mengunjungi ke sana untuk melihat museum bahwa nilai-nilai sejarah masih utuh," sambungnya.
Dia menegaskan, fitnah TNI disusupi PKI merupakan pembodohan masyarakat. Semua masyarakat mengetahui TNI menjalankan Sumpah prajurit Sapta Marga dan memegang teguh ideologi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945.
"Semua orang juga tahu sejarah G 30 S PKI, tidak mungkin TNI disusupi PKI. Pernyataan seperti ini pembodohan masyarakat," katanya.
Menurut dia, saat TNI sudah solid dan bersinergi dengan Polri jangan dipecah belah oleh siapa pun. TNI dan Polri adalah pengayom serta selalu melindungi rakyat.
"TNI adalah tentara rakyat. Jadi untuk rakyat dan oleh rakyat, jangan dipecah belah dengan isu murahan. Bangsa Indonesia ini sedang melaju dan ingin tumbuh menjadi negara besar," tegasnya.
(thm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda