Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Ancaman Gelombang Ketiga Penyebaran Covid-19
Rabu, 29 September 2021 - 23:15 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan kepada masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dalam menghadapi ancaman gelombang ketiga Covid-19 . Menurutnya, perlu penegakan aturan pengendalian Covid-19 yang konsisten.
"Pulih tidak berarti tanpa strategi pemulihan dan antisipasi. Disiplin ketat pada protokol kesehatan adalah keharusan, jadikan sebagai norma baru dan langkah pertama antisipasi," kata Lestari Moerdijat saat membuka diskusi secara daring bertema Meramu Keseimbangan antara (Kewaspadaan Gelombang ke-3) Covid-19 dan Kenormalan Baru yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (29/9/2021).
Menurut Lestari, masyarakat di beberapa tempat di Tanah Air mulai terlihat lengah menjalankan protokol kesehatan. Bahkan ada kecenderungan melakukan pelanggaran yang terlihat sepele, tetapi bisa berakibat fatal.
Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19, Ini Langkah Kajati DKI
Rerie, sapaan akrab Lestari, berharap para pemangku kepentingan lebih tegas dalam penegakan aturan pada pengendalian Covid-19. "Kita harus belajar dari apa yang terjadi di Singapura saat ini," ujar Rerie.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem mengatakan, Indonesia pernah menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 pada pertengahan Juli 2021. Sebelumnya para pakar juga telah mengingatkan kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat agar secara serius merumuskan langkah antisipasi.
"Bersyukur kita mampu melalui situasi kritis tersebut," ujarnya.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Singapura, Suryopratomo mengungkapkan, lonjakan kasus positif Covid-19 terjadi karena di awal penyebaran Covid-19 varian delta, Singapura masih membuka pintu bagi warga asing dari negara dengan sebaran varian Delta tinggi. Singapura membutuhkan tenaga kerja di bidang konstruksi.
"Pulih tidak berarti tanpa strategi pemulihan dan antisipasi. Disiplin ketat pada protokol kesehatan adalah keharusan, jadikan sebagai norma baru dan langkah pertama antisipasi," kata Lestari Moerdijat saat membuka diskusi secara daring bertema Meramu Keseimbangan antara (Kewaspadaan Gelombang ke-3) Covid-19 dan Kenormalan Baru yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (29/9/2021).
Menurut Lestari, masyarakat di beberapa tempat di Tanah Air mulai terlihat lengah menjalankan protokol kesehatan. Bahkan ada kecenderungan melakukan pelanggaran yang terlihat sepele, tetapi bisa berakibat fatal.
Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19, Ini Langkah Kajati DKI
Rerie, sapaan akrab Lestari, berharap para pemangku kepentingan lebih tegas dalam penegakan aturan pada pengendalian Covid-19. "Kita harus belajar dari apa yang terjadi di Singapura saat ini," ujar Rerie.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem mengatakan, Indonesia pernah menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 pada pertengahan Juli 2021. Sebelumnya para pakar juga telah mengingatkan kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat agar secara serius merumuskan langkah antisipasi.
"Bersyukur kita mampu melalui situasi kritis tersebut," ujarnya.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Singapura, Suryopratomo mengungkapkan, lonjakan kasus positif Covid-19 terjadi karena di awal penyebaran Covid-19 varian delta, Singapura masih membuka pintu bagi warga asing dari negara dengan sebaran varian Delta tinggi. Singapura membutuhkan tenaga kerja di bidang konstruksi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda