Di Hadapan Petinggi Dunia, Jokowi Minta Politisasi dan Nasionaliasi Vaksin Covid-19 Diakhiri

Kamis, 23 September 2021 - 07:48 WIB
Presiden Jokowi memberikan pernyataan dalam acara Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual, Rabu (22/9/2021) malam. FOTO/TANGKAPAN LAYAR
JAKARTA - Presiden Jokowi mengatakan krisis Covid-19 menunjukkan rapuhnya ketahanan kesehatan global, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Oleh sebab itu, arsitektur sistem ketahanan kesehatan dunia harus diperkuat, seperti yang telah dilakukan oleh IMF atau Dana Moneter Internasional di bidang keuangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/9/2021) pada acara Global Covid-19 Summit yang digelar secara virtual.

"Kita harus menyusun mekanisme baru penggalangan sumber daya kesehatan dunia, termasuk untuk pembiayaan darurat kesehatan dunia yang antara lain digunakan untuk pembelian vaksin , obat, dan alat kesehatan," kata Jokowi dilansir dari rilis Biro Pers Sekretariat Presiden, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Berhasil Kurangi Deforestasi Akibat Karhutla hingga 82%





Menurut Jokowi, standar protokol kesehatan global harus segera disusun agar standar di semua negara bisa sama. Standar tersebut antara lain mengatur tentang perjalanan lintas batas negara.

Di samping itu, Kepala Negara juga menyerukan agar negara berkembang harus diberdayakan menjadi bagian dari solusi. Kapasitas manufaktur lokal harus dibangun agar kebutuhan vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan bisa tersedia secara cepat dan merata di seluruh dunia.

"Indonesia berkomitmen dan mampu menjadi bagian dari rantai pasok global," imbuhnya.

Terkait dengan vaksin, Jokowi kembali menegaskan bahwa ketimpangan vaksin antarnegara harus segera diatasi. Melalui Covax Facility, kerja sama berbagi dosis atau dose-sharing dan akses yang merata terhadap vaksin harus ditingkatkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More