DPR Ingatkan Jangan Lengah Walaupun Penanganan Covid-19 Indonesia Terbaik
Selasa, 21 September 2021 - 01:20 WIB
JAKARTA - Penilaian John Hopkins University yang menyebut Indonesia sebagai one of the best dalam menangani kasus Covid-19 disambut positif oleh Anggota Komisi IX DPR Anas Thahir. Namun, dia meminta masyarakat tetap mewaspadai virus tersebut.
Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan Covid-19 juga harus terus didukung. "Jangan sampai sebutan itu lantas membuat kita menjadi jemawa. Kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan penyebaran Covid-19," kata Anas Thahir, Senin (20/9/2021).
Apalagi, varian baru Covid-19 terus bermunculan dan bisa menjadi ancaman. "Maka kewaspadaan harus terus ditingkatkan," ucapnya.
Menurutnya, pemerintah terus siaga menyiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan. Dirinya pun meminta masyarakat juga harus tetap disiplin dan bersedia bekerja sama melawan pandemi Covid-19.
"Disiplin terhadap protokol kesehatan harus tetap dilakukan, karena itu jalan terbaik pengendalian Covid-19. Mendukung kebijakan pemerintah, salah satunya dengan disiplin tersebut," tuturnya.
Dia menilai kritik terhadap kebijakan pemerintah itu hal biasa dan bagian dari keseimbangan demokrasi. Dia mengatakan pemerintah harus menjawab kritik dengan tindakan perbaikan-perbaikan dan evaluasi dalam tata kelola penanganan Covid-19.
"Pemerintah dan masyarakat harus punya itikad dan keinginan sama, yaitu segera keluar dari pandemi Covid-19 maka percepatan vaksinasi harus terus didorong oleh semua kalangan agar target herd imunity segera tercapai," pungkasnya.
Diketahui, Indonesia dianggap sebagai one of the best in the world dalam menangani kasus Covid-19 berdasarkan data salah satu universitas terkemuka yang berbasis di Maryland, John Hopkins University CSSE Covid-19 pada 12 September 2021. Alasannya karena Indonesia mampu menurunkan kasus Covid-19 sebesar 58% hanya dalam waktu dua pekan.
Apresiasi juga datang dari World Bank karena Indonesia berhasil mencapai vaksinasi 100 juta dosis pada 31 Agustus. Indonesia hingga Senin 20 September telah berhasil memberikan vaksinasi dosis pertama kepada 79.657.762 orang, vaksinasi dosis kedua kepada 45.224.650 orang, dan dosis ketiga untuk 856.589 orang.
Capaian tersebut sangat penting untuk meningkatkan optimisme dan keyakinan kita sebagai bangsa bisa mengendalikan pandemi. Terlebih, Indonesia punya tantangan lebih dalam penanganan Covid-19 mengingat populasi yang sangat besar dan secara geografis terdiri dari belasan ribu pulau.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan Covid-19 juga harus terus didukung. "Jangan sampai sebutan itu lantas membuat kita menjadi jemawa. Kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan penyebaran Covid-19," kata Anas Thahir, Senin (20/9/2021).
Apalagi, varian baru Covid-19 terus bermunculan dan bisa menjadi ancaman. "Maka kewaspadaan harus terus ditingkatkan," ucapnya.
Menurutnya, pemerintah terus siaga menyiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan. Dirinya pun meminta masyarakat juga harus tetap disiplin dan bersedia bekerja sama melawan pandemi Covid-19.
"Disiplin terhadap protokol kesehatan harus tetap dilakukan, karena itu jalan terbaik pengendalian Covid-19. Mendukung kebijakan pemerintah, salah satunya dengan disiplin tersebut," tuturnya.
Dia menilai kritik terhadap kebijakan pemerintah itu hal biasa dan bagian dari keseimbangan demokrasi. Dia mengatakan pemerintah harus menjawab kritik dengan tindakan perbaikan-perbaikan dan evaluasi dalam tata kelola penanganan Covid-19.
"Pemerintah dan masyarakat harus punya itikad dan keinginan sama, yaitu segera keluar dari pandemi Covid-19 maka percepatan vaksinasi harus terus didorong oleh semua kalangan agar target herd imunity segera tercapai," pungkasnya.
Diketahui, Indonesia dianggap sebagai one of the best in the world dalam menangani kasus Covid-19 berdasarkan data salah satu universitas terkemuka yang berbasis di Maryland, John Hopkins University CSSE Covid-19 pada 12 September 2021. Alasannya karena Indonesia mampu menurunkan kasus Covid-19 sebesar 58% hanya dalam waktu dua pekan.
Apresiasi juga datang dari World Bank karena Indonesia berhasil mencapai vaksinasi 100 juta dosis pada 31 Agustus. Indonesia hingga Senin 20 September telah berhasil memberikan vaksinasi dosis pertama kepada 79.657.762 orang, vaksinasi dosis kedua kepada 45.224.650 orang, dan dosis ketiga untuk 856.589 orang.
Capaian tersebut sangat penting untuk meningkatkan optimisme dan keyakinan kita sebagai bangsa bisa mengendalikan pandemi. Terlebih, Indonesia punya tantangan lebih dalam penanganan Covid-19 mengingat populasi yang sangat besar dan secara geografis terdiri dari belasan ribu pulau.
Lihat Juga: Prabowo Ajukan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas, Pengamat: Bukti Serius Lawan Korupsi
(kri)
tulis komentar anda