Jalan Hidup Luhut, Tak Pernah Jabat Pangdam-Danjen Kopassus karena Anak Emas Benny Moerdani

Sabtu, 18 September 2021 - 05:40 WIB
Benny tampaknya tidak senang dengan pertanyaan itu. Wajahnya lantas mengeras. Tangannya menyapu meja. Terlihat jenderal Baret Merah kelahiran Cepu, Jawa Tengah itu marah.

“Luhut!,” katanya. “Saya jenderal bintang empat…dan kamu letkol..!

“Siap!,” kata Luhut, menyesal.

Lulusan Adhi Makayasa ini mengaku tidak berani menanyakan lagi perihal tersebut.

Yang jelas, kedekatan dengan Benny membawa dampak. Beberapa tahun setelah Pangab ini pensiun, Luhut mengaku menerima konsekuensi telah menjadi golden boy alias anak emas Benny.

“Tapi saya terima itu dengan besar hati. Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Kasdam atau Pangdam. Bagi saya itu harus bayar sebagai akibat kesetiaan yang tegak lurus dan saya bangga mampu menjalankan nilai-nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya,” tutur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini.



Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berziarah di makam Jenderal TNI (Purn)

Benny Moerdani di TMP Kalibata, Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto/Facebook LBP


Jenderal Intelijen

Luhut menyebut banyak pelajaraan mengenai kepemimpinan dan kemiliteran yang dipelajari dari senior yang dikaguminya itu. Karena Benny pula dia tertarik pada masalah-masalah intelijen, antara lain memelihara jaringan (networking) dengan berbagai tokoh di dunia.

Benny, lanjut Luhut, mempunyai buku alamat kecil yang sudah lusuh. Buku itu penuh dengan nama-nama tokoh penting dan nomor telepon hotline yang dia bisa hubungi 24 jam sehari.

Mantan Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf mengisahkan, saat terjadi pembajakan pesawat Garuda DC 9 Woyla oleh kelompok Komando Jihad, dia segera memerintahkan Benny untuk menangani. Saat pembajakan terjadi, Benny sedang rapat di Ambon.

Jusuf memerintahkan agar Benny Moerdani segera ke Jakarta. Dari Ambon, dia naik pesawat Hercules C-130 ke Makassar. Dari Makassar, pesawat Pelita Air Service terbang dari Jakarta untuk menjemputnya secara khusus.

“Memang sebagai Asintel Hankam/Kepala Pusintelstrat/Asintel Kopkamtib, LB Moerdani memperoleh fasilitas-fasilitas khusus yang izinnya diberikan sendiri oleh Presiden Soeharto. Umpamanya, dia pejabat satu-satunya di Hankam yang bisa menggunakan pesawat-pesawat Pelita Air Service untuk keperluan tugasnya,” kata Jusuf dalam buku “Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit,” tulisan Atmadji Sumarkidjo.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More