Jalan Hidup Luhut, Tak Pernah Jabat Pangdam-Danjen Kopassus karena Anak Emas Benny Moerdani
Sabtu, 18 September 2021 - 05:40 WIB
“Luhut, sejak dua atau tiga tahun lalu, sudah banyak yang antre untuk menggantikan saya, tetapi orang ini (sambil menunjuk foto Pak Harto di dinding) kalau terjadi sesuatu pada dirinya…Republik itu menjadi kacau…!,” kata Benny ditirukan Luhut.
“Jadi Luhut, taruhan keselamatan Pak Harto adalah lehermu..!” ucapnya lagi.
Interaksi yang intensif dengan Benny lama-lama membuat Luhut risih. Dia menyadari seorang perwira menengah yang kerap dipanggil Panglima ABRI tentu akan membuat banyak senior tidak senang, bahkan mungkin iri.
Apalagi, tuturnya, Benny selalu mengajaknya berdiskusi berjam-jam. Suatu hari ketika dipanggil lagi, Luhut memberanikan diri untuk bertanya. Namun itu pun setelah dia melihat atasannya itu terlihat good mood.
“Pak, mohon izin, lain kalai kalua memanggil saya bisakah melalui atasan saya?” kata Luhut.
Benny tampaknya tidak senang dengan pertanyaan itu. Wajahnya lantas mengeras. Tangannya menyapu meja. Terlihat jenderal Baret Merah kelahiran Cepu, Jawa Tengah itu marah.
“Luhut!,” katanya. “Saya jenderal bintang empat…dan kamu letkol..!
“Siap!,” kata Luhut, menyesal.
Lulusan Adhi Makayasa ini mengaku tidak berani menanyakan lagi perihal tersebut.
Yang jelas, kedekatan dengan Benny membawa dampak. Beberapa tahun setelah Pangab ini pensiun, Luhut mengaku menerima konsekuensi telah menjadi golden boy alias anak emas Benny.
“Jadi Luhut, taruhan keselamatan Pak Harto adalah lehermu..!” ucapnya lagi.
Interaksi yang intensif dengan Benny lama-lama membuat Luhut risih. Dia menyadari seorang perwira menengah yang kerap dipanggil Panglima ABRI tentu akan membuat banyak senior tidak senang, bahkan mungkin iri.
Apalagi, tuturnya, Benny selalu mengajaknya berdiskusi berjam-jam. Suatu hari ketika dipanggil lagi, Luhut memberanikan diri untuk bertanya. Namun itu pun setelah dia melihat atasannya itu terlihat good mood.
“Pak, mohon izin, lain kalai kalua memanggil saya bisakah melalui atasan saya?” kata Luhut.
Benny tampaknya tidak senang dengan pertanyaan itu. Wajahnya lantas mengeras. Tangannya menyapu meja. Terlihat jenderal Baret Merah kelahiran Cepu, Jawa Tengah itu marah.
“Luhut!,” katanya. “Saya jenderal bintang empat…dan kamu letkol..!
“Siap!,” kata Luhut, menyesal.
Lulusan Adhi Makayasa ini mengaku tidak berani menanyakan lagi perihal tersebut.
Yang jelas, kedekatan dengan Benny membawa dampak. Beberapa tahun setelah Pangab ini pensiun, Luhut mengaku menerima konsekuensi telah menjadi golden boy alias anak emas Benny.
Lihat Juga :
tulis komentar anda