Indonesia Diminta Tak Terjebak dalam Isu Perang Dagang AS-China
Rabu, 15 September 2021 - 23:01 WIB
Sementara, Wartawan Senior Iwan Santosa membenarkan jika belakangan ini AS menggunakan isu penindasan umat Islam di Xinjiang dalam perang dagang melawan China. "AS dalam beberapa tahun terakhir narasi yang dimunculkan soal penindasan Muslim di Xinjiang," ucap Iwan.
Isu ini menjadi masif dan diyakini banyak negara termasuk Indonesia, berkat kekuatan hegemoni kebenaran yang dijalankan AS. Sehingga, membuat apa pun yang disampaikan oleh negara itu seakan menjadi sebuah fakta.
"Bagaimana tidak terjadi hegemoni kebenaran didominasi dari barat. Suka tidak suka kita secara tidak sadar mengamini," kata dia.
Iwan berharap masyarakat Indonesia tak terjebak pada konflik ekonomi AS dengan China yang dibalut dengan berbagai isu tersebut. Sebab, bisa saja sesungguhnya kedua negara tak benar-benar bermusuhan.
"Trump (mantan Presiden AS) sebelum turun, mengklaim ada invest AS USD2 miliar di Kalimantan. Dan yang mengerjakannya ternyata perusahaan Tiongkok. Perang dagang ini juga jangan-jangan kita sedang dibohongi," tandasnya.
Isu ini menjadi masif dan diyakini banyak negara termasuk Indonesia, berkat kekuatan hegemoni kebenaran yang dijalankan AS. Sehingga, membuat apa pun yang disampaikan oleh negara itu seakan menjadi sebuah fakta.
"Bagaimana tidak terjadi hegemoni kebenaran didominasi dari barat. Suka tidak suka kita secara tidak sadar mengamini," kata dia.
Iwan berharap masyarakat Indonesia tak terjebak pada konflik ekonomi AS dengan China yang dibalut dengan berbagai isu tersebut. Sebab, bisa saja sesungguhnya kedua negara tak benar-benar bermusuhan.
Baca Juga
"Trump (mantan Presiden AS) sebelum turun, mengklaim ada invest AS USD2 miliar di Kalimantan. Dan yang mengerjakannya ternyata perusahaan Tiongkok. Perang dagang ini juga jangan-jangan kita sedang dibohongi," tandasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda