BPIP Nilai Desa sebagai Masa Depan Indonesia

Rabu, 15 September 2021 - 20:16 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mendengarkan paparan Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam Pertemuan Nasional Kepala Desa yang bertema Membangun Ekonomi dan Demokrasi dari Desa secara virtual, Rabu (15/9/2021). FOTO/IST
JAKARTA - Keberadaan desa- desa di Indonesia akan kian penting di masa depan. Desa akan menjadi pusat-pusat peradaban yang mampu merumuskan kebutuhan dan mempunyai ruang untuk mewujudkan kepentingan warganya.

"Saat ini sudah banyak desa yang menunjukkan contoh-contoh terbaik dalam pengelolaan wewenang dan sumber daya. Fenomena ini memberikan bukti jika desa-desa di Indonesia merupakan masa depan Indonesia," kata Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasial ( BPIP ) Yudian Wahyudi dalam Pertemuan Nasional Kepala Desa yang bertema Membangun Ekonomi dan Demokrasi dari Desa secara virtual, Rabu (15/9/2021).

Dia mengatakan, saat ini ada banyak hal positif yang bisa dipelajari dari desa-desa di Indonesia. Mulai dari transparansi penggunaan dana desa, isu pemberdayaan masyarakat hingga inovasi layanan. "Desa-desa di Indonesia terus menunjukkan kemandirian dan inovasi yang mengembirakan dalam menggunakan dana desa, mendorong tumbuhnya inovasi, hingga meningkatkan layanan kependudukan bagi warganya," katanya.

Baca juga: Pulihkan Ekonomi Desa, Ini Langkah Strategis Kemendes





Tren positif, lanjut Yudian, tidak lepas dari dari pendampingan yang dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Menurutnya, Kemendes PDTT memiliki tradisi yang hebat dalam memberikan insentif, penghargaan untuk desa-desa dengan prestasi terbaik.

"Kemendes PDTT juga memiliki pendekatan yang menarik, yang secara holistik mengembangkan desa dari berbagai sudut, seperti tangguh bencana dan mengarusutamakan Sustainability Development Goals (SDGs) perkasa PBB ke kebijakan Desa," katanya.

Yudian mengungkapkan secara umum desa masih sering dipandang hanya menjadi penyangga dan penyuplai kebutuhan masyarakat kota. Mulai dari tenaga kerja sektor domestik, produk pertanian sehingga tempat untuk menyimpan sampah kita. "Kerangka berpikir seperti ini merupakan representasi dari pandangan desa di masa lalu. Padahal saat ini desa-desa di Indonesia sudah banyak berubah," katanya.

Baca juga: Reformasi Birokrasi, Sekjen Kemendes Titip Harapan di Tenaga Fungsional
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :