Resmikan Subholding, Pertamina Siap Kejar Target Nilai Pasar US$ 100 Miliar
Jum'at, 10 September 2021 - 19:27 WIB
JAKARTA - Setelah menuntaskan proses restrukturisasi melalui penandatanganan sejumlah dokumen legal (legal end-state) awal september lalu, PT Pertamina (Persero) mengukuhkan tekadnya untuk mengejar aspirasi pemegang saham mencapai nilai pasar US$ 100 milyar dan Global Energy Champion pada 2024.
Tekad ini tergambar dalam acara peresmian enam Subholding yang digelar Pertamina melalui tema 'Moving Forward Becoming Global Energy Champion' yang berlangsung pada 10 September 2021 di Jakarta.
Peresmian dilakukan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir didampingi oleh Wakil Menteri 1 BUMN Pahala Nugraha Mansury, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Menteri Erick menyampaikan bahwa selama delapan bulan ini, Kementerian BUMN terus melakukan transformasi BUMN yang termasuk dalam 88 proyek strategis BUMN hingga tahun 2023 yang telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
“Dari 88 proyek yang kita targetkan itu, Alhamdulillah di tahun ini 90 persen terjadi. Dan tentu banyak dari transformasi ini ada di Pertamina,” ucapnya.
Erick menambahkan, Presiden Joko Widodo berharap Pertamina terus meningkatkan pelayanan publik, tetapi yang terpenting adalah membangun ekosistem supaya Pertamina bisa bersaing dan mendorong value added.
Ia juga mengingatkan agar lompatan-lompatan yang sudah berjalan saat ini, tetap terjaga dan sesuai dengan 5 Key Performance Indicator di Kementerian BUMN, yakni menyeimbangkan antara korporasi dan pelayanan publik, kembali kepada core business dan menjadi excellent, inovasi digital dan R&D untuk menjadikan Pertamina Technology Company, dan transformasi Human Capital.
“Buktikan kepada dunia, Indonesia juga bisa punya perusahaan yang valuasi-nya mencapai USD 100 billion. Kita bisa, dan saya yakin legacy ini untuk kita semua. Saya memastikan transformasi akan tetap berjalan, karena ini bagian terpenting buat kita sebagai bangsa besar. Tidak mungkin kita akan terus menjadi bangsa besar kalau tidak ada ketahanan energi,” kata Erick.
Pada acara peresmian tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa holding migas yang dibentuk sejak 2018 terus berjalan. Walaupun tahun lalu dunia diterpa pandemi Covid-19, namun sesuai arahan pemegang saham agenda transformasi tidak boleh berhenti, bahkan harus dipercepat.
Tekad ini tergambar dalam acara peresmian enam Subholding yang digelar Pertamina melalui tema 'Moving Forward Becoming Global Energy Champion' yang berlangsung pada 10 September 2021 di Jakarta.
Peresmian dilakukan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir didampingi oleh Wakil Menteri 1 BUMN Pahala Nugraha Mansury, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Menteri Erick menyampaikan bahwa selama delapan bulan ini, Kementerian BUMN terus melakukan transformasi BUMN yang termasuk dalam 88 proyek strategis BUMN hingga tahun 2023 yang telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
“Dari 88 proyek yang kita targetkan itu, Alhamdulillah di tahun ini 90 persen terjadi. Dan tentu banyak dari transformasi ini ada di Pertamina,” ucapnya.
Erick menambahkan, Presiden Joko Widodo berharap Pertamina terus meningkatkan pelayanan publik, tetapi yang terpenting adalah membangun ekosistem supaya Pertamina bisa bersaing dan mendorong value added.
Ia juga mengingatkan agar lompatan-lompatan yang sudah berjalan saat ini, tetap terjaga dan sesuai dengan 5 Key Performance Indicator di Kementerian BUMN, yakni menyeimbangkan antara korporasi dan pelayanan publik, kembali kepada core business dan menjadi excellent, inovasi digital dan R&D untuk menjadikan Pertamina Technology Company, dan transformasi Human Capital.
“Buktikan kepada dunia, Indonesia juga bisa punya perusahaan yang valuasi-nya mencapai USD 100 billion. Kita bisa, dan saya yakin legacy ini untuk kita semua. Saya memastikan transformasi akan tetap berjalan, karena ini bagian terpenting buat kita sebagai bangsa besar. Tidak mungkin kita akan terus menjadi bangsa besar kalau tidak ada ketahanan energi,” kata Erick.
Pada acara peresmian tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa holding migas yang dibentuk sejak 2018 terus berjalan. Walaupun tahun lalu dunia diterpa pandemi Covid-19, namun sesuai arahan pemegang saham agenda transformasi tidak boleh berhenti, bahkan harus dipercepat.
tulis komentar anda