DPR: Ini Dua Penyebab Tren Kesembuhan Pasien Covid-19 Meningkat

Selasa, 21 April 2020 - 16:28 WIB
Tren angka kesembuhan kasus Covid-19 di Tanah Air terus mengalami peningkatan sejak Kamis, 16 April 2020 lalu. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Tren angka kesembuhan kasus Covid-19 di Tanah Air terus mengalami peningkatan sejak Kamis, 16 April 2020 lalu. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR Sri Rahayu menilai selain memberikan semangat baru, hal itu juga membuktikan bahwa Pemerintah kian berpengalaman dalam menangani pandemi ini, dan masyarakat pun semakin sadar untuk melakukan langkah-langkah yang semestinya.

"Soalnya kan ada masa inkubasi 14 hari, artinya mungkin yang sebelumnya dirawat bareng-bareng sudah mulai selesai. Tentu dengan pengalaman yang ada pemerintah sudah tahu langkahnya seperti apa. Seiring dengan berjalannya waktu, pengalaman-pengalaman perawatan juga sudah ada," kata Sri kepada SINDOnews, Selasa (21/4/2020).

Menurut Sri, yang paling penting adalah masyarakat sudah mulai sadar dan lebih paham. Seperti misalnya, ketika dilakukan isolasi 14 hari itu memang masyarakat menyadari apa yang harus dilakukan, mungkin dengan pengetahuan-pengetahuan yang sering disosialisasikan, mereka menjadi semakin paham mengenai pandemi ini. "Itu akan memengaruhi sisi psikis masyarakat, menguatkan dari fisiknya. Kalau psikologis tidak menjadi beban bahwa dalam waktu tertentu mereka akan sehat kembali," katanya.



Seiring berjalannya waktu, politikus PDIP ini melanjutkan, masyarakat juga mulai sadar bagaimana menyembuhkan dan mengatisipasi dirinya agar tidak tertular. Karena, menghadapi pandemi ini tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Sekeras apapun pemerintah kalau tidak bersama dan bergotong royong menangani pandemi maka tidak akan membuah hasil yang baik.

Sri pun berharap dengan tren kesembuhan yang terus meningkat dan membaik bisa memberikan semangat kepada masyarakat dan mendorong mereka mematuhi larangan mudik. Masyarakat di daerah bersama dengan Gugus Tugas Covid-19 pun telah bekerja keras membuat aturan dan juga megisolasi warga yang datang dari luar daerah. Sudah banyak daerah yang menyiapkan tempat-tempat untuk mengarantina warga dari luar. "Artinya kesadaran daerah meningkat, daerah rata-rata mereka sudah menyiapkan tenpat karantina. SD kan banyak di satu desa dan ruangannya besar, bisa ditata. Saya kira masyarakat sampai daerah sudah mulai sadar," ucap Sri.

Namun demikian, menurut Sri, ada hal yang masih perlu diperbaiki oleh pemerintah yakni, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk seluruh fasilitas kesehatan (faskes) khususnya puskesmas, baik yang menangani Covid-19 maupun yang tidak. Karena, tidak ada yang tahu apakah pasien non-Covid-19 itu bukan carrier atau pembawa virus Corona. Dan itu berbahaya bagi pasien lainnya.

"Misalnya, APD saat menangani ibu melahirkan, ibu hamil. Apalagi yang hamil muda tubuhnya lebih rentan antibodi menurun karena tidak mau makan dan perubahan di dalam tubuhnya memengaruhi kekuatan tubunnya. Hal itu perlu ditingkatkan oleh pemerintah. Meskipun sudah banyak yang menyampaikan mengenai pentingnya gerakan gotong royong tetapi itu harus menjadi perhatian karena puskesmas seluruh Indonesia banyak," ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More