Harga PCR Turun, Satgas Minta Masyarakat Tetap Kendalikan Mobilitas
Kamis, 19 Agustus 2021 - 18:55 WIB
JAKARTA - Beberapa pihak menilai turunya harga tes PCR akan memicu meningkatnya mobilitas masyarakat. Terkait hal tersebut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 , Wiku Adisasmito meminta masyarakat tetap bertanggung jawab dalam melakukan mobilitas.
“Dan dimohon masyarakat dapat menindaklanjuti perubahan harga ini secara bertanggung jawab. Mobilitas tidak dilarang namun baiknya dikendalikan sesuai dengan tingkat kepentingan atau urgensinya,” ujarnya dalam konferensi persnya, Kamis (19/8/2021).
Seperti diketahui, Kemenkes secara resmi telah menurunkan harga pemeriksaan RT PCR sebesar 45%. Dengan demikian tarif PCR tertinggi di Pulau Jawa Bali adalah Rp.495.000 dan di luar Jawa-Bali adalah Rp525.000.
Lebih lanjut Wiku menjelaskan bahwa dalam hal harga tes PCR mencakup beberapa komponen. Di antaranya reagen untuk ekstraksi, reagen PCR, perawatan alat maupun biaya operasional.
“Termasuk SDM di laboratorium. Dan beberapa di antaranya tergolong barang-barang impor yang mendapatkan pajak khusus terkait alat dan material kesehatan,” jelasnya. Baca juga: Kapolda Metro Beberkan Alasan Pemasangan Stiker Sudah Vaksin di Rumah Warga
Namun terlepas dari beberapa rincian biaya tersebut, Wiku menambahkan pemerintah berkomitmen untuk membuat harga testing PCR semakin terjangkau. Khususnya dalam rangka pelacakan kasus positif dan kontak erat.
“Dan dimohon masyarakat dapat menindaklanjuti perubahan harga ini secara bertanggung jawab. Mobilitas tidak dilarang namun baiknya dikendalikan sesuai dengan tingkat kepentingan atau urgensinya,” ujarnya dalam konferensi persnya, Kamis (19/8/2021).
Seperti diketahui, Kemenkes secara resmi telah menurunkan harga pemeriksaan RT PCR sebesar 45%. Dengan demikian tarif PCR tertinggi di Pulau Jawa Bali adalah Rp.495.000 dan di luar Jawa-Bali adalah Rp525.000.
Lebih lanjut Wiku menjelaskan bahwa dalam hal harga tes PCR mencakup beberapa komponen. Di antaranya reagen untuk ekstraksi, reagen PCR, perawatan alat maupun biaya operasional.
“Termasuk SDM di laboratorium. Dan beberapa di antaranya tergolong barang-barang impor yang mendapatkan pajak khusus terkait alat dan material kesehatan,” jelasnya. Baca juga: Kapolda Metro Beberkan Alasan Pemasangan Stiker Sudah Vaksin di Rumah Warga
Namun terlepas dari beberapa rincian biaya tersebut, Wiku menambahkan pemerintah berkomitmen untuk membuat harga testing PCR semakin terjangkau. Khususnya dalam rangka pelacakan kasus positif dan kontak erat.
(kri)
tulis komentar anda