Survei IPO Tempatkan Anies Baswedan dengan Elektabilitas Tertinggi
Sabtu, 14 Agustus 2021 - 13:44 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) mengeluarkan hasil survei yang dilakukan 2-10 Agustus 2021. Hasil survei menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak masuk dalam tiga besar calon presiden.
Baca juga: Ganjar Kalahkan Anies dan Prabowo di Survei Charta Politika
Tokoh dengan elektabilitas tertinggi adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di angka 18,7 persen. Runner-up ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 16,5 persen. Posisi ketiga ditempati Menparekraf Sandiaga Uno dengan elektabilitas 13,5 persen.
Baca juga: Survei Capres Potensial 2024: Prabowo Ditempel Ketat Anies Baswedan
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, elektabilitas Prabowo Subianto bahkan berada di posisi kelima dengan elektabilitas 7,8 persen. Bahkan angka itu berada di bawah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang menempati posisi keempat dengan elektabilitas 9,9 persen.
"Ini untuk pertama kalinya Prabowo keluar dari dominasi bahkan 4 besar, Prabowo hanya mampu mencapai urutan ke lima, itu di bawah AHY," kata Dedi dalam diskusi MNC Trijaya, Sabtu (14/8/2021).
Nama Prabowo dianggap tidak stabil dan hasilnya naik turun. Sementara itu tiga nama teratas saat ini masih berada di puncak dan tetap stabil di antaranya Anies, Ganjar, dan Sandiaga
Sementara itu ada sejumlah nama yang baru mulai meningkat elektabilitasnya seperti calon presiden Menteri BUMN Erick Thohir elektabilitas mencapai 4,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 6,2 persen, Mendagri Tito Karnavian dengan elektabilitas 3,6 persen, dan nama lain yang mengejutkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Zulkifli Hasan muncul dengan elektabilitas 1,9 persen. Meski masih di bawah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 2,5 persen. Namun unggul atas Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani 0,9 persen yang balihonya dimana-mana," tambanya.
Survei menggunakan teknik multistage random sampling untuk pengambilan sampel. Jumlah representasi sampel sebanyak 1.200 responden. Survei memiliki sampling error 2,5 persen dengan tingkat akurasi data 97 persen.
Baca juga: Ganjar Kalahkan Anies dan Prabowo di Survei Charta Politika
Tokoh dengan elektabilitas tertinggi adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di angka 18,7 persen. Runner-up ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 16,5 persen. Posisi ketiga ditempati Menparekraf Sandiaga Uno dengan elektabilitas 13,5 persen.
Baca juga: Survei Capres Potensial 2024: Prabowo Ditempel Ketat Anies Baswedan
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, elektabilitas Prabowo Subianto bahkan berada di posisi kelima dengan elektabilitas 7,8 persen. Bahkan angka itu berada di bawah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang menempati posisi keempat dengan elektabilitas 9,9 persen.
"Ini untuk pertama kalinya Prabowo keluar dari dominasi bahkan 4 besar, Prabowo hanya mampu mencapai urutan ke lima, itu di bawah AHY," kata Dedi dalam diskusi MNC Trijaya, Sabtu (14/8/2021).
Nama Prabowo dianggap tidak stabil dan hasilnya naik turun. Sementara itu tiga nama teratas saat ini masih berada di puncak dan tetap stabil di antaranya Anies, Ganjar, dan Sandiaga
Sementara itu ada sejumlah nama yang baru mulai meningkat elektabilitasnya seperti calon presiden Menteri BUMN Erick Thohir elektabilitas mencapai 4,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 6,2 persen, Mendagri Tito Karnavian dengan elektabilitas 3,6 persen, dan nama lain yang mengejutkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Zulkifli Hasan muncul dengan elektabilitas 1,9 persen. Meski masih di bawah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 2,5 persen. Namun unggul atas Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani 0,9 persen yang balihonya dimana-mana," tambanya.
Survei menggunakan teknik multistage random sampling untuk pengambilan sampel. Jumlah representasi sampel sebanyak 1.200 responden. Survei memiliki sampling error 2,5 persen dengan tingkat akurasi data 97 persen.
(maf)
Lihat Juga :