Dugaan Penyerangan Diplomat Nigeria, DPR Sebut Imigrasi Hanya Jalankan SOP

Kamis, 12 Agustus 2021 - 11:28 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni menilai bahwa pihak Imigrasi hanya menjalankan fungsi dan tugasnya serta sudah bergerak sesuai dengan koridor maupun aturan yang ada. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Dugaan penyerangan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan (Jaksel) terhadap Diplomat Nigeria pada Sabtu (7/8/2021) lalu berbuntut panjang. Pasalnya, Pemerintah Nigeria menyampaikan bahwa pihaknya akan meninjau kembali hubungan bilateral dengan Indonesia.

Menanggapi insiden ini, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni menilai bahwa pihak Imigrasi hanya menjalankan fungsi dan tugasnya serta sudah bergerak sesuai dengan koridor maupun aturan yang ada. Ia pun meyakini bahwa tindakan petugas Imigrasi Indonesia dapat dipertanggungjawabkan.

“Menurut hemat saya, sebenarnya pihak Imigrasi hanya menjalankan tugas, di mana mereka mendapat laporan dari masyarakat, lalu mereka menindaklanjuti hal itu. Dalam hal menjalankan tugas ini, saya yakin sekali para petugas kita bekerja sesuai SOP, tidak mungkin ujug-ujug melakukan kekerasan pada siapa saja, termasuk juga WNA, tanpa ada asal muasalnya,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Kamis (12/8/2021).

Politikus Partai Nasdem ini menjelaskan berdasarkan laporan yang diterimanya, para petugas itu sebenarnya telah meminta agar diplomat tersebut menunjukkan dokumen-dokumen tugasnya. Namun, yang bersangkutan justru tidak kooperatif dan melawan petugas.



“Sebenarnya kan kalau dikasih lihat saja ya sudah selesai. Tapi ini yang bersangkutan justru tidak kooperatif dan malah melawan, hingga petugas Imigrasi kita juga mengalami luka-luka. Ini kan sangat disayangkan,” ungkapnya.

Lebih dari itu, Legislator Dapil DKI Jakarta ini menambahkan Indonesia sebagai negara hukum tentu sangat menghindari penggunaan kekerasan, terutama pada petugas diplomatik dari negara sahabat yang bertugas secara resmi di Indonesia. Petugas Imigrasi pun pasti sangat memahami tugasnya sesuai standard operational procedure (SOP).

“Saya yakin pihak Imigrasi sangat memahami bagaimana SOP bekerja dengan para diplomat negara sahabat. Di sisi lain, sebagai diplomat, pihak yang bersangkutan juga pastinya tahu aturan diplomasi itu seperti apa? SOP-nya bagaimana? Tentunya kan bukan dengan memukul anggota yang sedang bertugas atau dengan memancing keributan dan membuat kegaduhan. Kita negara hukum dan berdaulat,” pungkas Sahroni.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More