Kasus Covid-19 Turun Drastis, Epidemiolog Ingatkan DKI Tak Lakukan Pelonggaran

Minggu, 08 Agustus 2021 - 09:17 WIB
Petugas melakukan pemeriksaan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) kepada pengendara yang ingin melewati penyekatan di Pos Lampiri, Kalimalang, Jakarta, Senin (2/8/21). FOTO/MPI/ALDHI CHANDRA SETIAWAN
JAKARTA - Epidemilog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tidak lengah meski kasus aktif Covid-19 di Jakarta menurun drastis. Penyebabnya tiga daerah penyangga DKI seperti Depok, Bekasi dan Tangsel masuk dalam lima besar kabupaten/kota penyumbang kasus Covid-19 di Indonesia.

Dicky meminta DKI Jakarta tetap waspada dengan tidak melakukan pelonggaran sedikit pun. Sebab, masyarakat di tiga daerah penyangga akan melakukan aktivitas di DKI jika dilakukan pelonggaran.

"Pelonggaran belum saatnya apalagi di luar Jakarta kapasitas testing masih belum mencapai standar yang ditetapkan walaupun sekarang sudah ada peningkatan," kata Dicky saat dihubungi MNC Portal, Minggu (8/8/2021).

Baca juga: Hari Ini 1.635 Orang Meninggal, DKI Jakarta Masih 10 Penyumbang Terbanyak





Lebih lanjut dia mengatakan, Covid-19 varian delta saat ini telah masuk ke pelosok daerah penyangga DKI. Daerah tersebut bahkan menjadi kantong-kantong pemukiman masyarakat yang beraktivitas di Jakarta yang berpotensi akan menularkan virus jika dilakukan pelonggaran.

"Kalau bicara Depok ini punya kantong-kantong tempat orang dari Jakarta pulang kampung ini yang akan berpotensi meningkatkan kasus," katanya.

Lebih detail Dicky menilai bahwa dalam mengatasi pandemi respons yang harus dilakukan harusnya serempak tidak hanya pada satu daerah. Sebab, jika hanya dilakukan di satu daerah tertentu secara otomatis akan menularkan ke daerah lainnya.

Baca juga: Kota Depok Penyumbang Kasus COVID-19 Terbesar di Indonesia
Lihat Juga :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!