Provinsi Luar Jawa-Bali Sumbang 54% Kasus Covid-19, Jokowi: Segera Respons Cepat
Minggu, 08 Agustus 2021 - 01:53 WIB
JAKARTA - Lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air masih tinggi dimana jumlah terkonfirmasi positif mencapai 31.753 perharinya dan kasus meninggal mencapai 105.598 orang.
Presiden Jokowi menyebut penambahan kasus-kasus baru juga terjadi di luar provinsi-provinsi di Jawa-Bali. Dimana pada 25 Juli 2021 luar Jawa-Bali berkontribusi 13.200 kasus atau 34% dari kasus baru secara nasional. Kemudian per 1 Agustus 2021 naik menjadi 13.589 atau 44% lalu pada 6 Agustus 2021 provinsi luar Jawa-Bali menyumbang 54% atau sebanyak 21.374 kasus dari total kasus baru secara nasional.
"Dan selama dua minggu terakhir ini saya melihat penambahan kasus-kasus baru di luar provinsi di Jawa terus meningkat. Hati-hati kenaikan dalam dua minggu ini dan saya perintahkan kepada Panglima, Kapolri untuk betul- betul mengingatkan selalu kepada Pangdam, Kapolda, Danrem, Kapolres untuk secara cepat merespons dari angka-angka yang tadi saya sampaikan," tegas Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas evalusi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4 secara daring Sabtu, (7/8/2021).
Dalam paparannya Presiden Jokowi menyampaikan setidaknya ada lima provinsi yang mengalami kenaikan yaitu Kalimantan Timur (Kaltim), Sumatera Utara (Sumut) Papua, Sumatera Barat (Sumbar) dan Kepulauan Riau. "Saya melihat ini angka-angka hati-hati ini yang 5 provinsi yang tinggi-tinggi 5 Agustus kemarin, Kaltim, kasus aktif yang ada 22.529 kasus, Sumut 21.876 kasus, Papua 14.989 kasus, Sumbar 14.496 kasus, Kepulauan Riau 13.958 kasus itu hari kamis,"urainya.
Kemudian pada Jumat, 6 Agustus 2021 tiga provinsi mengalami kenaikan kasus baru yaitu Sumut naik menjadi 22.892 kasus, Kepulauan Riau 14.993 kasus, Sumbar 14.712 kasus. "Yang turun saya lihat di dua hari kemarin Kaltim dan Papua tapi hati-hati ini selalu naik dan turun,"jelasnya.
Jokowi pun memberi perhatian kepada provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dimana per 1 Agustus 2021, NTT masih pada 886 kasus. Lalu turun pada 2 Agustus 2021 menjadi 410 kasus, 3 Agustus 2021 sebanyak 8 kasus baru, 4 Agustus sebanyak 530 kasus.
Namun pada 6 Agustus 2021 terjadi lonjakan kasus baru secara signifikan yang mencapai 3.598 kasus per harinya. "Dan yang perlu hati-hati NTT saya lihat dalam seminggu yang seperti angka-angka seperti ini harus direspons secara cepat,"mintanya.
Presiden Jokowi menyebut penambahan kasus-kasus baru juga terjadi di luar provinsi-provinsi di Jawa-Bali. Dimana pada 25 Juli 2021 luar Jawa-Bali berkontribusi 13.200 kasus atau 34% dari kasus baru secara nasional. Kemudian per 1 Agustus 2021 naik menjadi 13.589 atau 44% lalu pada 6 Agustus 2021 provinsi luar Jawa-Bali menyumbang 54% atau sebanyak 21.374 kasus dari total kasus baru secara nasional.
"Dan selama dua minggu terakhir ini saya melihat penambahan kasus-kasus baru di luar provinsi di Jawa terus meningkat. Hati-hati kenaikan dalam dua minggu ini dan saya perintahkan kepada Panglima, Kapolri untuk betul- betul mengingatkan selalu kepada Pangdam, Kapolda, Danrem, Kapolres untuk secara cepat merespons dari angka-angka yang tadi saya sampaikan," tegas Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas evalusi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4 secara daring Sabtu, (7/8/2021).
Dalam paparannya Presiden Jokowi menyampaikan setidaknya ada lima provinsi yang mengalami kenaikan yaitu Kalimantan Timur (Kaltim), Sumatera Utara (Sumut) Papua, Sumatera Barat (Sumbar) dan Kepulauan Riau. "Saya melihat ini angka-angka hati-hati ini yang 5 provinsi yang tinggi-tinggi 5 Agustus kemarin, Kaltim, kasus aktif yang ada 22.529 kasus, Sumut 21.876 kasus, Papua 14.989 kasus, Sumbar 14.496 kasus, Kepulauan Riau 13.958 kasus itu hari kamis,"urainya.
Kemudian pada Jumat, 6 Agustus 2021 tiga provinsi mengalami kenaikan kasus baru yaitu Sumut naik menjadi 22.892 kasus, Kepulauan Riau 14.993 kasus, Sumbar 14.712 kasus. "Yang turun saya lihat di dua hari kemarin Kaltim dan Papua tapi hati-hati ini selalu naik dan turun,"jelasnya.
Jokowi pun memberi perhatian kepada provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dimana per 1 Agustus 2021, NTT masih pada 886 kasus. Lalu turun pada 2 Agustus 2021 menjadi 410 kasus, 3 Agustus 2021 sebanyak 8 kasus baru, 4 Agustus sebanyak 530 kasus.
Namun pada 6 Agustus 2021 terjadi lonjakan kasus baru secara signifikan yang mencapai 3.598 kasus per harinya. "Dan yang perlu hati-hati NTT saya lihat dalam seminggu yang seperti angka-angka seperti ini harus direspons secara cepat,"mintanya.
(cip)
tulis komentar anda