Megawati Ngaku Pernah Usul Jokowi Tetapkan Status Darurat untuk Kerawanan Bencana Alam
Rabu, 04 Agustus 2021 - 17:11 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya sering bercerita dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan bencana. Bahkan, Megawati pernah meminta Jokowi agar status darurat tak hanya disematkan untuk situasi pandemi COVID-19 tapi juga di soal bencana alam.
Hal itu diungkapkan Megawati saat menyampaikan pidatonya di acara peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi yang digelar DPP PDIP, dari Kantor Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8/2021).
Megawati mengaku kerap berbincang dan berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo mengenai rawan bencana di Indonesia. "Saya bicara ke presiden, bapak ngomong new normal akibat pandemi ini. Saya kira kita juga akan masuk ke dalam sebuah tatanan new normal, antara lain bidang apa? Ya mengikuti bencana-bencana ini," tutur Megawati.
Dia merasa harus semakin banyak elite dan pemimpin di Indonesia yang bicara soal pentingnya kesiapan menghadapi bencana di Indonesia. Bahkan karena merasa kerap sendiri, Megawati merasa dirinya sudah seperti konsultan yang selalu diminta menjadi pembicara soal bencana.
"Kayaknya yang mau ngomong bencana kok kayaknya susah banget. Ini pun saya ceritakan ke Pak Jokowi. Jadi beliau kalau sudah begitu, kepingkel-pingkel. 'Ibu ini ada-ada saja'. Lho benar lho Pak," kata Megawati.
Presiden kelima RI ini pun melihat peran semua pihak dalam menangani bencana itu penting. Artinya tercipta satu sinergi dan koneksitas antara satu dengan yang lain, terlebih antara jajaran pemerintah dan kementerian.
"Saya sudah minta izin kepada Pak Presiden, ini semua harus bergerak bersama. Kita harus bergotong royong, tidak bisa memilah milah. Oh ini bukan kerjaan saya, tidak bisa saya lakukan. Sekali lagi tidak bisa begitu. Karena yang ditolong jiwa manusia," tutur Megawati.
Dia pun menegaskan banyak kejadian dalam penanganan bencana dimana para kepala daerah dan kementerian tidak saling terkoneksi. Karena itu, dirinya mengingatkan kepada Presiden Jokowi agar memegang komando kerja penanganan bencana.
"Saya bilang sama Bapak Presiden, Bapaklah yang namanya Kepala Negara Presiden RI yang harus langsung. Karena ini persoalannya adalah extraordinary (kejadian luar biasa, red)," kata Megawati.
Di acara itu, hadir jajaran DPP PDIP lainnya. Seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, dan Sukur Nababan.
Secara virtual hadir Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, Sri Rahayu, Utut Adianto, Hamka Haq, Rudianto Tjen, Ahmad Basarah, Yanti Sukamdani, dan Yasonna Laoly. Turut hadir Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala BNPP Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Hal itu diungkapkan Megawati saat menyampaikan pidatonya di acara peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi yang digelar DPP PDIP, dari Kantor Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8/2021).
Megawati mengaku kerap berbincang dan berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo mengenai rawan bencana di Indonesia. "Saya bicara ke presiden, bapak ngomong new normal akibat pandemi ini. Saya kira kita juga akan masuk ke dalam sebuah tatanan new normal, antara lain bidang apa? Ya mengikuti bencana-bencana ini," tutur Megawati.
Dia merasa harus semakin banyak elite dan pemimpin di Indonesia yang bicara soal pentingnya kesiapan menghadapi bencana di Indonesia. Bahkan karena merasa kerap sendiri, Megawati merasa dirinya sudah seperti konsultan yang selalu diminta menjadi pembicara soal bencana.
"Kayaknya yang mau ngomong bencana kok kayaknya susah banget. Ini pun saya ceritakan ke Pak Jokowi. Jadi beliau kalau sudah begitu, kepingkel-pingkel. 'Ibu ini ada-ada saja'. Lho benar lho Pak," kata Megawati.
Presiden kelima RI ini pun melihat peran semua pihak dalam menangani bencana itu penting. Artinya tercipta satu sinergi dan koneksitas antara satu dengan yang lain, terlebih antara jajaran pemerintah dan kementerian.
"Saya sudah minta izin kepada Pak Presiden, ini semua harus bergerak bersama. Kita harus bergotong royong, tidak bisa memilah milah. Oh ini bukan kerjaan saya, tidak bisa saya lakukan. Sekali lagi tidak bisa begitu. Karena yang ditolong jiwa manusia," tutur Megawati.
Dia pun menegaskan banyak kejadian dalam penanganan bencana dimana para kepala daerah dan kementerian tidak saling terkoneksi. Karena itu, dirinya mengingatkan kepada Presiden Jokowi agar memegang komando kerja penanganan bencana.
"Saya bilang sama Bapak Presiden, Bapaklah yang namanya Kepala Negara Presiden RI yang harus langsung. Karena ini persoalannya adalah extraordinary (kejadian luar biasa, red)," kata Megawati.
Di acara itu, hadir jajaran DPP PDIP lainnya. Seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, dan Sukur Nababan.
Baca Juga
Secara virtual hadir Eriko Sotarduga, Mindo Sianipar, Sri Rahayu, Utut Adianto, Hamka Haq, Rudianto Tjen, Ahmad Basarah, Yanti Sukamdani, dan Yasonna Laoly. Turut hadir Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala BNPP Marsekal Madya Henri Alfiandi.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda