Ketua DPD RI Nilai Seniman-Budayawan Perlu Dapat Bantuan Khusus Saat PPKM
Sabtu, 31 Juli 2021 - 16:09 WIB
MADIUN - Pandemi Covid-19 sangat memukul sektor seni dan budaya. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menaruh perhatian kepada para seniman dan budayawan yang tidak bisa melakukan pekerjaannya setelah diberlakukannya PPKM .
Senator Jawa Timur itu, mengaku banyak mendapat keluhan dari para pekerja seni dan budayawan yang penghasilannya menurun drastis selama pandemi. "Karena bukan termasuk dalam sektor esensial maupun kritikal, kegiatan seni dan budaya tidak menjadi prioritas. Akibatnya, kegiatan seni, termasuk seni pertunjukkan ikut terkena pembatasan karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan," kata LaNyalla saat reses di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (31/7/2021).
Pukulan keras pandemi ini yang dirasakan seniman di Kabupaten Mojokerto. Para pemahat patung di Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Trowulan, Mojokerto, yang merupakan sentra kerajinan patung berbahan batu andesit, mengaku kesulitan memasarkan hasil karyanya.
Namun, pekerja seni dan budayawan di Kabupaten Mojokerto tidak menyerah dengan kondisi ini. Seniman pahat di Mojokerto bahkan memilih mengibarkan bendera merah putih untuk menyambut HUT Kemerdekaan. Dengan cara ini, mereka menggelorakan semangat pantang menyerah menghadapi pandemi Corona.
"Semangat juang seperti ini yang kita butuhkan. Walau kondisi berat, jika kita tetap semangat, saya yakin akan memudahkan kita untuk terus berjuang. Sikap positif para seniman dan budayawan di Mojokerto harus menjadi inspirasi," tutur LaNyalla yang memberikan apresiasi atas semangat para seniman.
Menurut LaNyalla, selama ini fokus utama diberikan bagi sektor-sektor formal dan pelaku usaha mikro. Padahal ada banyak sektor informal yang juga sangat terdampak pandemi.
"Selama ini kita bicara soal beratnya pandemi bagi UMKM, pariwisata, transportasi. Sering kali kita lupa sektor informal seperti temen-temen seniman dan budayawan ini juga sangat terdampak. Apalagi para pekerja seni kni kan mengandalkan karya-nya untuk mencari nafkah dan sekarang peluang mereka bekerja sangat terbatas," papar LaNyalla.
LaNyalla meminta pemerintah mengalokasikan bantuan khusus bagi para seniman dan budayawan. Seperti program BLT bagi para seniman yang digulirkan tahun lalu. "Kita harap program ini diteruskan tahun ini. Karena, bantuan dana pastinya akan sangat membantu seniman bertahan hidup, termasuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka," tuturnya.
Senator Jawa Timur itu, mengaku banyak mendapat keluhan dari para pekerja seni dan budayawan yang penghasilannya menurun drastis selama pandemi. "Karena bukan termasuk dalam sektor esensial maupun kritikal, kegiatan seni dan budaya tidak menjadi prioritas. Akibatnya, kegiatan seni, termasuk seni pertunjukkan ikut terkena pembatasan karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan," kata LaNyalla saat reses di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (31/7/2021).
Pukulan keras pandemi ini yang dirasakan seniman di Kabupaten Mojokerto. Para pemahat patung di Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Trowulan, Mojokerto, yang merupakan sentra kerajinan patung berbahan batu andesit, mengaku kesulitan memasarkan hasil karyanya.
Namun, pekerja seni dan budayawan di Kabupaten Mojokerto tidak menyerah dengan kondisi ini. Seniman pahat di Mojokerto bahkan memilih mengibarkan bendera merah putih untuk menyambut HUT Kemerdekaan. Dengan cara ini, mereka menggelorakan semangat pantang menyerah menghadapi pandemi Corona.
"Semangat juang seperti ini yang kita butuhkan. Walau kondisi berat, jika kita tetap semangat, saya yakin akan memudahkan kita untuk terus berjuang. Sikap positif para seniman dan budayawan di Mojokerto harus menjadi inspirasi," tutur LaNyalla yang memberikan apresiasi atas semangat para seniman.
Menurut LaNyalla, selama ini fokus utama diberikan bagi sektor-sektor formal dan pelaku usaha mikro. Padahal ada banyak sektor informal yang juga sangat terdampak pandemi.
"Selama ini kita bicara soal beratnya pandemi bagi UMKM, pariwisata, transportasi. Sering kali kita lupa sektor informal seperti temen-temen seniman dan budayawan ini juga sangat terdampak. Apalagi para pekerja seni kni kan mengandalkan karya-nya untuk mencari nafkah dan sekarang peluang mereka bekerja sangat terbatas," papar LaNyalla.
LaNyalla meminta pemerintah mengalokasikan bantuan khusus bagi para seniman dan budayawan. Seperti program BLT bagi para seniman yang digulirkan tahun lalu. "Kita harap program ini diteruskan tahun ini. Karena, bantuan dana pastinya akan sangat membantu seniman bertahan hidup, termasuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka," tuturnya.
tulis komentar anda