Penularan Corona Masih Tinggi, Eks Direktur WHO Saran PPKM Darurat Lanjut
Minggu, 25 Juli 2021 - 09:01 WIB
JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Jawa-Bali akan berakhir hari ini, 25 Juli 2021. Namun, kini belum ada keputusan resmi akan dilanjutkan atau dilonggarkan.
Diketahui, angka reproduksi ada dua bagian yakni basic reproduction number (Ro) dan effective reproduction number (Re/Rt). Ro adalah jumlah kasus baru yang tertular dari satu kasus infektif pada populasi sepenuhnya rentan, sedangkan sedangkan Re/Rt adalah jumlah kasus baru yang tertular dari satu kasus terinfeksi pada populasi yang memiliki kekebalan sebagian atau setelah adanya intervensi.
"Artinya potensi penularan di masyarakat masih amat tinggi sekali, sehingga pembatasan sosial masih amat diperlukan untuk melindungi masyarakat kita dari penularan dan dampak buruk penyakit Covid-19," tegas Tjandra.
Sehingga kata Tjandra, dengan mengikuti anjuran WHO, maka pengetatan pergerakan (Public Health and Social Measure atau PHSM) harus dilakukan lebih ketat. "Yang dianjurkan dari kacamata kesehatan pengetatan atau pembatasan sosial diteruskan, jadi saya setuju dengan melanjutkan pembatasan," paparnya.
Sementara itu, Tjandra pun mengungkapkan pertimbangan lain agar PPKM dilanjutkan yakni mengenai potensi padatnya fasilitas kesehatan hingga pasien yang tidak tertampung.
"Kondisi ini pernah terjadi pada awal Juli lalu, di mana banyak pasien tidak mendapatkan slot penanganan karena terbatasnya kapasitas rumah sakit," kata Tjandra.
"Memang harus dihitung keseluruhan termasuk beban kesehatan yang kewalahan. Sekarang BOR relatif sudah menurun ini, karena bed ditambah makanya BOR turun. Kalau kasus bisa dikendalikan bagus-bagus aja. Kalau kasus terus bertambah maka bed juga akan penuh," jelasnya.
Diketahui, angka reproduksi ada dua bagian yakni basic reproduction number (Ro) dan effective reproduction number (Re/Rt). Ro adalah jumlah kasus baru yang tertular dari satu kasus infektif pada populasi sepenuhnya rentan, sedangkan sedangkan Re/Rt adalah jumlah kasus baru yang tertular dari satu kasus terinfeksi pada populasi yang memiliki kekebalan sebagian atau setelah adanya intervensi.
"Artinya potensi penularan di masyarakat masih amat tinggi sekali, sehingga pembatasan sosial masih amat diperlukan untuk melindungi masyarakat kita dari penularan dan dampak buruk penyakit Covid-19," tegas Tjandra.
Sehingga kata Tjandra, dengan mengikuti anjuran WHO, maka pengetatan pergerakan (Public Health and Social Measure atau PHSM) harus dilakukan lebih ketat. "Yang dianjurkan dari kacamata kesehatan pengetatan atau pembatasan sosial diteruskan, jadi saya setuju dengan melanjutkan pembatasan," paparnya.
Sementara itu, Tjandra pun mengungkapkan pertimbangan lain agar PPKM dilanjutkan yakni mengenai potensi padatnya fasilitas kesehatan hingga pasien yang tidak tertampung.
"Kondisi ini pernah terjadi pada awal Juli lalu, di mana banyak pasien tidak mendapatkan slot penanganan karena terbatasnya kapasitas rumah sakit," kata Tjandra.
"Memang harus dihitung keseluruhan termasuk beban kesehatan yang kewalahan. Sekarang BOR relatif sudah menurun ini, karena bed ditambah makanya BOR turun. Kalau kasus bisa dikendalikan bagus-bagus aja. Kalau kasus terus bertambah maka bed juga akan penuh," jelasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda