Update Realisasi APBD 2021: Pendapatan 42,09%, Belanja 33,08%
Selasa, 20 Juli 2021 - 06:14 WIB
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri ) Mochamad Ardian Noervianto menyampaikan update realisasi APBD provinsi dan kabupaten/kota 2021. Menurut Ardian, hingga 15 Juli 2021, secara agregat, realisasi pendapatan pada APBD provinsi dan kabupaten/kota yakni sebesar 42,09%.
"Atau sebesar Rp488,87 triliun," kata Ardian dalam keterangan persnya secara virtual, Senin (19/7/2021).
Angka itu masih lebih rendah jika dibandingkan angka realisasi pada 31 Juli 2020 yang mencatatkan pendapatan sebesar 48,21% atau Rp536,70 triliun. "Masih ada sisa waktu 15 hari lagi, tentunya besar harapan kami realisasi pendapatan tahun ini bisa melebihi realisasi pendapatan di tahun sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Khofifah Minta Bupati Jember Percepat Pengesahan APBD 2021
Jika dirinci lebih lanjut, maka khusus realisasi pendapatan pada tingkat provinsi angkanya mencapai 43,47% atau sebesar Rp158,56 triliun. Sedangkan untuk kabupaten/kota realisasi pendapatannya berada pada angka 41,45% atau sebesar Rp330,31 triliun. "Karena ini belum 31 Juli, mudah-mudahan nanti bisa lebih, tidak jauh-jauh lah dari yang tahun 2020," tutur Ardian.
Lebih lanjut, persentase realisasi pendapatan tertinggi tingkat provinsi ditempati oleh DI Yogyakarta dengan realisasi sebesar 59,11% dan realisasi terendah yakni Provinsi Aceh dengan persentase realisasi sebesar 30,33%. Adapun, persentase realisasi pendapatan tingkat kabupaten/kota, realisasi tertinggi ditempati oleh Kabupaten Bojonegoro dengan angka 65,39%, sedangkan realisasi terendah ditempati oleh Kabupaten Maybrat sebesar 9,62%.
Sementara itu, secara agregat realisasi belanja pada APBD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia yaitu sebesar 33,08% atau Rp410,06 triliun. Bila diurai lebih rinci, realisasi belanja tingkat provinsi sebesar 35,18% atau Rp138,17 triliun, sedangkan tingkat kabupaten/kota sebesar Rp271.89 triliun atau 32,11%.
Baca juga: Imbas Pandemi COVID-19, APBD 2021 Blitar Turun Ratusan Miliar
"Atau sebesar Rp488,87 triliun," kata Ardian dalam keterangan persnya secara virtual, Senin (19/7/2021).
Angka itu masih lebih rendah jika dibandingkan angka realisasi pada 31 Juli 2020 yang mencatatkan pendapatan sebesar 48,21% atau Rp536,70 triliun. "Masih ada sisa waktu 15 hari lagi, tentunya besar harapan kami realisasi pendapatan tahun ini bisa melebihi realisasi pendapatan di tahun sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Khofifah Minta Bupati Jember Percepat Pengesahan APBD 2021
Jika dirinci lebih lanjut, maka khusus realisasi pendapatan pada tingkat provinsi angkanya mencapai 43,47% atau sebesar Rp158,56 triliun. Sedangkan untuk kabupaten/kota realisasi pendapatannya berada pada angka 41,45% atau sebesar Rp330,31 triliun. "Karena ini belum 31 Juli, mudah-mudahan nanti bisa lebih, tidak jauh-jauh lah dari yang tahun 2020," tutur Ardian.
Lebih lanjut, persentase realisasi pendapatan tertinggi tingkat provinsi ditempati oleh DI Yogyakarta dengan realisasi sebesar 59,11% dan realisasi terendah yakni Provinsi Aceh dengan persentase realisasi sebesar 30,33%. Adapun, persentase realisasi pendapatan tingkat kabupaten/kota, realisasi tertinggi ditempati oleh Kabupaten Bojonegoro dengan angka 65,39%, sedangkan realisasi terendah ditempati oleh Kabupaten Maybrat sebesar 9,62%.
Sementara itu, secara agregat realisasi belanja pada APBD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia yaitu sebesar 33,08% atau Rp410,06 triliun. Bila diurai lebih rinci, realisasi belanja tingkat provinsi sebesar 35,18% atau Rp138,17 triliun, sedangkan tingkat kabupaten/kota sebesar Rp271.89 triliun atau 32,11%.
Baca juga: Imbas Pandemi COVID-19, APBD 2021 Blitar Turun Ratusan Miliar
tulis komentar anda