Arahan Presiden, TNI Bantu Penanganan Pasien Gejala Ringan dan OTG
Sabtu, 10 Juli 2021 - 18:08 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta peran serta dari TNI untuk membantu pemerintah dalam penanganan pasien Covid-19 (virus Corona). Nantinya TNI akan diperbantukan untuk merawat para pasien konfirmasi positif yang bergejala ringan dan OTG.
Oleh karenanya, Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan telah memerintahkan Asops Panglima TNI untuk mengumpulkan data-data kasus konfirmasi positif Covid-19. Hal itu bertujuan agar data tersebut dijadikan patokan untuk mendirikan tempat perawatan yang didirikan.
"Penentuan lokasi shelter nantinya akan ditentukan bersama Kementerian Kesehatan untuk menghindari tumpang tindih dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan puskesmas," katanya.
Lebih jauh dipaparkan Dedy, dalam penanganan pasien Covid-19, TNI akan didukung oleh dokter dan tenaga kesehatan yang ada. Kemudian, ada tambahan dari tenaga kesehatan dan dokter yang tengah dalam masa pendidikan.
"TNI juga diberikan amanat untuk mendistribusikan paket obat yang telah disediakan oleh kementerian BUMN," paparnya.
Luhut, sambung Dedy, turut memberikan arahan kepada TNI-Polri untuk memetakan peluang penambahan tempat perawatan. Baik itu yang digunakan untuk isolasi mandiri maupun perawatan intensif di seluruh Jawa-Bali maupun di luar Jawa-Bali.
"Diiharapkan seluruh Kodam beserta jajaran memberikan opsi tambahan rumah sakit dengan segera," ungkapnya.
Dia menjelaskan, Satgas Penanganan Covid-19 di BNPB akan mendukung penyeidan barang-barang atau alat kesehatan yang diperlukan. Adapun target pemerintah adalah ruang isolasi dan ruang perawatan intensif di seluruh Jawa-Bali dapat ditingkatkan 40 persen dari kapasitas sebelumnya.
"Pemerintah sangat mengapresiasi pengabdian personel TNI-Polri yang selalu siap terjun, saling membantu, dan bekerja sama menyelamatkan saudara kita sebangsa dan se-tanah air," jelasnya.
Oleh karenanya, Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan telah memerintahkan Asops Panglima TNI untuk mengumpulkan data-data kasus konfirmasi positif Covid-19. Hal itu bertujuan agar data tersebut dijadikan patokan untuk mendirikan tempat perawatan yang didirikan.
"Penentuan lokasi shelter nantinya akan ditentukan bersama Kementerian Kesehatan untuk menghindari tumpang tindih dengan upaya-upaya yang sudah dilakukan puskesmas," katanya.
Lebih jauh dipaparkan Dedy, dalam penanganan pasien Covid-19, TNI akan didukung oleh dokter dan tenaga kesehatan yang ada. Kemudian, ada tambahan dari tenaga kesehatan dan dokter yang tengah dalam masa pendidikan.
"TNI juga diberikan amanat untuk mendistribusikan paket obat yang telah disediakan oleh kementerian BUMN," paparnya.
Luhut, sambung Dedy, turut memberikan arahan kepada TNI-Polri untuk memetakan peluang penambahan tempat perawatan. Baik itu yang digunakan untuk isolasi mandiri maupun perawatan intensif di seluruh Jawa-Bali maupun di luar Jawa-Bali.
"Diiharapkan seluruh Kodam beserta jajaran memberikan opsi tambahan rumah sakit dengan segera," ungkapnya.
Dia menjelaskan, Satgas Penanganan Covid-19 di BNPB akan mendukung penyeidan barang-barang atau alat kesehatan yang diperlukan. Adapun target pemerintah adalah ruang isolasi dan ruang perawatan intensif di seluruh Jawa-Bali dapat ditingkatkan 40 persen dari kapasitas sebelumnya.
"Pemerintah sangat mengapresiasi pengabdian personel TNI-Polri yang selalu siap terjun, saling membantu, dan bekerja sama menyelamatkan saudara kita sebangsa dan se-tanah air," jelasnya.
(maf)
tulis komentar anda