Tegaskan Pemerintah Tidak Antikritik, Moeldoko: Sertai Kritikan dengan Solusi
Sabtu, 10 Juli 2021 - 07:17 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta masyarakat tidak terlalu pesimistis dan meragukan kemampuan Indonesia untuk keluar dari krisis Covid-19. Sebaliknya, mantan Panglima TNI ini mendorong masyarakat menyatukan daya dan kekuatan dalam mencari solusi di masa sulit ini.
"Dalam hal apa pun pesimisme tidak akan pernah membuat masalah terselesaikan. Pesimisme membuat otak kreatif kita buntu, energi kita habis tersedot," kata Moeldoko melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/7/2021).
Ia pun meminta agar semua pihak mulai melepaskan perbedaan dan kepentingan, untuk merefleksikan hal-hal yang bisa dikontribusikan kepada kemajuan bangsa ini. "Pemerintah tidak antikritik, namun untuk saat ini marilah sertai kritikan dengan solusi. Bantu kami berpikir dan bantu kami menyelamatkan masyarakat. Mari kita sama-sama bergerak untuk pemulihan bersama," imbaunya.
Demi menekan laju penularan Covid-19 di tengah masyarakat, Presiden Joko Widodo pada Kamis tanggal 1 Juli mengumumkan kebijakan penerapan PPKM Darurat di 122 kabupaten dan kota di Jawa dan Bali sejak 3 Juli hingga 20 Juli.
Selama pemberlakuan PPKM Darurat aktivitas masyarakat di sektor pekerjaan, pendidikan, transportasi, wisata, dan lainnya akan dibatasi. Pemerintah juga memberlakukan sanksi kepada pelanggar peraturan PPKM Darurat sesuai bunyi UU Wabah Penyakit Menular dan UU Kekarantinaan Kesehatan.
Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan per tanggal 9 Juli menunjukkan adanya penambahan kasus positif Covid-19 sebesar 38,124 kasus, menjadikan total kasus di Indonesia menjadi 2,4 juta lebih.
"PPKM Darurat merupakan salah satu skenario pemerintah untuk menekan penyebaran. Mobilitas orang tanpa gejala atau OTG dapat dikendalikan, karena mereka yang berstatus OTG inilah yang berbahaya dalam penyebaran virus," lanjut Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, pemerintah telah mengupayakan segala lini baik dari segi realokasi anggaran, penyediaan tambahan tempat tidur bagi pasien, pengadaan oksigen, upaya percepatan vaksin, hingga tindakan tegas yang diberikan pada para pelanggar PPKM Darurat serta para penimbun obat-obatan dan oksigen.
Selain itu menurut Moeldoko, ketaatan seluruh warga menjadi kunci pemulihan dari pandemi. "Maka saya mengajak masyarakat untuk taat betul PPKM Darurat, harus taat betul," pungkasnya.
"Dalam hal apa pun pesimisme tidak akan pernah membuat masalah terselesaikan. Pesimisme membuat otak kreatif kita buntu, energi kita habis tersedot," kata Moeldoko melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/7/2021).
Ia pun meminta agar semua pihak mulai melepaskan perbedaan dan kepentingan, untuk merefleksikan hal-hal yang bisa dikontribusikan kepada kemajuan bangsa ini. "Pemerintah tidak antikritik, namun untuk saat ini marilah sertai kritikan dengan solusi. Bantu kami berpikir dan bantu kami menyelamatkan masyarakat. Mari kita sama-sama bergerak untuk pemulihan bersama," imbaunya.
Demi menekan laju penularan Covid-19 di tengah masyarakat, Presiden Joko Widodo pada Kamis tanggal 1 Juli mengumumkan kebijakan penerapan PPKM Darurat di 122 kabupaten dan kota di Jawa dan Bali sejak 3 Juli hingga 20 Juli.
Selama pemberlakuan PPKM Darurat aktivitas masyarakat di sektor pekerjaan, pendidikan, transportasi, wisata, dan lainnya akan dibatasi. Pemerintah juga memberlakukan sanksi kepada pelanggar peraturan PPKM Darurat sesuai bunyi UU Wabah Penyakit Menular dan UU Kekarantinaan Kesehatan.
Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan per tanggal 9 Juli menunjukkan adanya penambahan kasus positif Covid-19 sebesar 38,124 kasus, menjadikan total kasus di Indonesia menjadi 2,4 juta lebih.
"PPKM Darurat merupakan salah satu skenario pemerintah untuk menekan penyebaran. Mobilitas orang tanpa gejala atau OTG dapat dikendalikan, karena mereka yang berstatus OTG inilah yang berbahaya dalam penyebaran virus," lanjut Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, pemerintah telah mengupayakan segala lini baik dari segi realokasi anggaran, penyediaan tambahan tempat tidur bagi pasien, pengadaan oksigen, upaya percepatan vaksin, hingga tindakan tegas yang diberikan pada para pelanggar PPKM Darurat serta para penimbun obat-obatan dan oksigen.
Selain itu menurut Moeldoko, ketaatan seluruh warga menjadi kunci pemulihan dari pandemi. "Maka saya mengajak masyarakat untuk taat betul PPKM Darurat, harus taat betul," pungkasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda