Ajak Masyarakat Gunakan Masker, Panglima TNI: 95% Akan Terhindar dari Covid-19
Jum'at, 09 Juli 2021 - 17:14 WIB
SOLO - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, meninjau Sentra Vaksinasi di Gedung Sasana Krida Kusuma dan Pos Penyekatan di Pertigaan Tugu Makutha, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/7/2021).
Panglima TNI menyampaikan dengan menggunakan atau memakai masker maka 95% akan bisa melindungi dan terhindar dari terpaparnya Covid-19. “Untuk itu, walaupun kita sudah divaksin, penggunaan masker harus tetap dilakukan, karena dengan memakai masker 95% melindungi kita dari penularan virus Covid-19,” katanya.
“Rekan-rekan media bisa menyampaikan kepada masyarakat untuk mematuhi kebijakan pemerintah atas pemberlakuan PPKM Mikro dan PPKM Darurat. PPKM Mikro akan menyukseskan PPKM Darurat karena Mikro kita laksanakan di hulu sehingga akan berpengaruh pada pelaksanaan yang di hilir,” ujarnya.
Selanjutnya Panglima TNI menyampaikan, laju kasus aktif itu bisa dihentikan hanya dengan dua strategi. Pertama melaksanakan strategi PPKM Mikro dan PPKM Darurat. Tujuannya untuk menghentikan aktivitas kegiatan dimana mobilitas masyarakat dibatasi, kalau bisa ditekan sampai 50% dan bahkan dibawah agar kontak erat antara masyarakat bisa dikurangi dan angka kasus positif tiap hari itu bisa berkurang.
Kedua melaksanakan percepatan vaksinasi dan saat ini hampir seluruh wilayah melaksanakan percepatan vaksinasi dan memiliki target masing-masing. “Sore ini kita memiliki target, apabila satu hari dilaksanakan vaksinasi katakanlah kita melaksanakan 4.000 di Solo Raya, maka pada awal Agustus herd immunity bisa tercapai. Oleh sebab itu banyak strategi yang dikembangkan bahkan melaksanakan vaksinasi, baik siang maupun malam,” kata Panglima TNI.
“Mudah-mudahan apa yang sudah kita targetkan ini kita kejar terus sehingga herd immunity bisa tercapai dan kita semua bisa merasakan bahwa kekebalan kita, kekebalan komunal bisa tercapai, namun saat ini saya juga ingin mengingatkan bahwa walaupun kita sudah divaksin namun tetap kita harus menggunakan masker,” ujarnya.
Sementara itu, saat meninjau Pos Penyekatan di Pertigaan Tugu Makutha untuk melihat situasi penerapan PPKM di Kota Solo, Panglima TNI menjelaskan penyekatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengajak seluruh masyarakat paham terkait dengan pelaksanaan PPKM Darurat ini. “Tujuannya adalah agar mobilitas masyarakat itu tidak terlalu banyak, kita tekan sampai 50% bahkan sampai 30% yang kita harapkan,” ucapnya.
Panglima TNI mengatakan, apabila mobilitas tercapai 50% atau 30%, maka tidak terjadi kontak erat antar masyarakat, bahkan terjadi transmisi lokal, bahkan transmisi dari wilayah lain masuk ke wilayah yang memang belum ada kasus yang berat. “Apa yang kita inginkan disini adalah apabila mobilitas indeks tercapai, kontak erat juga bisa kita hindari walaupun kita tidak akan bisa menekan sampai angka 0, akan kita lihat indikatornya nanti adalah kasus harian itu akan terlihat, akan turun,” harapnya.
Panglima TNI menyampaikan dengan menggunakan atau memakai masker maka 95% akan bisa melindungi dan terhindar dari terpaparnya Covid-19. “Untuk itu, walaupun kita sudah divaksin, penggunaan masker harus tetap dilakukan, karena dengan memakai masker 95% melindungi kita dari penularan virus Covid-19,” katanya.
“Rekan-rekan media bisa menyampaikan kepada masyarakat untuk mematuhi kebijakan pemerintah atas pemberlakuan PPKM Mikro dan PPKM Darurat. PPKM Mikro akan menyukseskan PPKM Darurat karena Mikro kita laksanakan di hulu sehingga akan berpengaruh pada pelaksanaan yang di hilir,” ujarnya.
Baca Juga
Selanjutnya Panglima TNI menyampaikan, laju kasus aktif itu bisa dihentikan hanya dengan dua strategi. Pertama melaksanakan strategi PPKM Mikro dan PPKM Darurat. Tujuannya untuk menghentikan aktivitas kegiatan dimana mobilitas masyarakat dibatasi, kalau bisa ditekan sampai 50% dan bahkan dibawah agar kontak erat antara masyarakat bisa dikurangi dan angka kasus positif tiap hari itu bisa berkurang.
Kedua melaksanakan percepatan vaksinasi dan saat ini hampir seluruh wilayah melaksanakan percepatan vaksinasi dan memiliki target masing-masing. “Sore ini kita memiliki target, apabila satu hari dilaksanakan vaksinasi katakanlah kita melaksanakan 4.000 di Solo Raya, maka pada awal Agustus herd immunity bisa tercapai. Oleh sebab itu banyak strategi yang dikembangkan bahkan melaksanakan vaksinasi, baik siang maupun malam,” kata Panglima TNI.
“Mudah-mudahan apa yang sudah kita targetkan ini kita kejar terus sehingga herd immunity bisa tercapai dan kita semua bisa merasakan bahwa kekebalan kita, kekebalan komunal bisa tercapai, namun saat ini saya juga ingin mengingatkan bahwa walaupun kita sudah divaksin namun tetap kita harus menggunakan masker,” ujarnya.
Sementara itu, saat meninjau Pos Penyekatan di Pertigaan Tugu Makutha untuk melihat situasi penerapan PPKM di Kota Solo, Panglima TNI menjelaskan penyekatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengajak seluruh masyarakat paham terkait dengan pelaksanaan PPKM Darurat ini. “Tujuannya adalah agar mobilitas masyarakat itu tidak terlalu banyak, kita tekan sampai 50% bahkan sampai 30% yang kita harapkan,” ucapnya.
Panglima TNI mengatakan, apabila mobilitas tercapai 50% atau 30%, maka tidak terjadi kontak erat antar masyarakat, bahkan terjadi transmisi lokal, bahkan transmisi dari wilayah lain masuk ke wilayah yang memang belum ada kasus yang berat. “Apa yang kita inginkan disini adalah apabila mobilitas indeks tercapai, kontak erat juga bisa kita hindari walaupun kita tidak akan bisa menekan sampai angka 0, akan kita lihat indikatornya nanti adalah kasus harian itu akan terlihat, akan turun,” harapnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda