Salim Segaf Al-Jufri, Tokoh Kunci PKS yang Diminta Beri Keteladanan ke Publik
Selasa, 06 Juli 2021 - 20:53 WIB
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merekomendasikan ketua majelis syura mereka, Salim Segaf Al-Jufri memberikan keteladanan nyata di hadapan publik. Adapun rekomendasi itu disampaikan dalam Musyawarah Majelis Syura IV pada Rabu 30 Juli 2021. Siapakah Salim Segaf Al-Jufri?
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 17 Juli 1954 itu pernah menjabat Menteri Sosial di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014. Salim Segaf juga pernah menjabat Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Oman di era Pemerintahan SBY - Jusuf Kalla (JK) pada kurun waktu 2005-2009.
Kemudian, sejumlah jabatan lainnya juga pernah dia emban, seperti Ketua Dewan Syariah PKS, Direktur Perwakilan World Assembly of Muslim Youth (WAMY) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara serta Direktur Syariah Consulting Center.
Salim merupakan cucu dari Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua, seorang ulama besar Palu pendiri yayasan Al-Khairaat. Salim menyelesaikan kuliah hingga S3. Yakni, pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk bidang Syariah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
Nama Salim Segaf Al-Jufri sempat dikabarkan masuk bursa kandidat calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto untuk maju di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pilpres) 2019 lalu. Bersama Ustaz Abdul Somad, Salim direkomendasikan mendampingi Prabowo berdasarkan hasil Ijtima Ulama.
Sebelumnya, peserta Musyawarah Majelis Syura IV merekomendasikan agar Salim Segaf Al-Jufri memberikan keteladanan nyata di hadapan publik. Musyawarah dihadiri 80 anggota Majelis Syura (forum tertinggi partai) dan dilakukan secara hibrid, daring dan luring dengan protokol kesehatan.
"Masyarakat perlu tahu bahwa PKS sebagai partai oposisi hadir di tengah penderitaan rakyat. Saatnya tokoh kunci PKS dikenal publik secara luas," kata Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri.
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 17 Juli 1954 itu pernah menjabat Menteri Sosial di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono sejak 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014. Salim Segaf juga pernah menjabat Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Oman di era Pemerintahan SBY - Jusuf Kalla (JK) pada kurun waktu 2005-2009.
Kemudian, sejumlah jabatan lainnya juga pernah dia emban, seperti Ketua Dewan Syariah PKS, Direktur Perwakilan World Assembly of Muslim Youth (WAMY) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara serta Direktur Syariah Consulting Center.
Salim merupakan cucu dari Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua, seorang ulama besar Palu pendiri yayasan Al-Khairaat. Salim menyelesaikan kuliah hingga S3. Yakni, pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk bidang Syariah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
Nama Salim Segaf Al-Jufri sempat dikabarkan masuk bursa kandidat calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto untuk maju di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Pilpres) 2019 lalu. Bersama Ustaz Abdul Somad, Salim direkomendasikan mendampingi Prabowo berdasarkan hasil Ijtima Ulama.
Sebelumnya, peserta Musyawarah Majelis Syura IV merekomendasikan agar Salim Segaf Al-Jufri memberikan keteladanan nyata di hadapan publik. Musyawarah dihadiri 80 anggota Majelis Syura (forum tertinggi partai) dan dilakukan secara hibrid, daring dan luring dengan protokol kesehatan.
"Masyarakat perlu tahu bahwa PKS sebagai partai oposisi hadir di tengah penderitaan rakyat. Saatnya tokoh kunci PKS dikenal publik secara luas," kata Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri.
(zik)
tulis komentar anda