Airlangga Hartarto: Banyak Hal Dapat Diteladani dari Harmoko
Senin, 05 Juli 2021 - 08:26 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merasa kehilangan dengan wafatnya Harmoko, Ketua Umum Partai Golongan Karya 1993, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan (1983-1997), serta Ketua DPR/MPR (1997-1999).
“Keluarga besar Partai Golkar merasa sangat kehilangan dengan kepergian Bapak Harmoko pada 4 Juli 2021,” kata Airlangga, Minggu (4/7/2021).
“Kepemimpinan Pak Harmoko di masa transisi reformasi sungguh berat dan penuh tantangan. Itu merupakan ujian berat seorang pemimpin partai besar, dan dengan segala dinamikanya berhasil dilalui.”
Airlangga menambahkan, di masa jabatannya, baik sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya maupun sebagai Menteri Penerangan, Harmoko sering melakukan kegiatan Safari Ramadan ke daerah dan pedesaan. Ini merupakan perubahan paradigma komunikasi publik yang sangat berarti.
“Dengan latar belakang kewartawanannya, beliau mampu memanfaatkan keluasan wawasan dan kemampuan berinteraksi dengan banyak kalangan, sehingga pola komunikasi politik pun menjadi cair, sederhana, tidak lagi sekaku masa-masa sebelumnya,” tambah Airlangga.
Secara internal partai, Harmoko juga memiliki catatan besar, karena di masa kepemimpinannya banyak aktivis diundang masuk dan direkrut, dan kemudian menjadi tulang punggung Partai Golkar.
“Itu adalah jejak sejarah beliau yang perlu diteladani, dan saya pribadi mengapresiasi langkah-langkah itu.”
"Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan dibukakan pintu surga untuknya."
“Keluarga besar Partai Golkar merasa sangat kehilangan dengan kepergian Bapak Harmoko pada 4 Juli 2021,” kata Airlangga, Minggu (4/7/2021).
“Kepemimpinan Pak Harmoko di masa transisi reformasi sungguh berat dan penuh tantangan. Itu merupakan ujian berat seorang pemimpin partai besar, dan dengan segala dinamikanya berhasil dilalui.”
Airlangga menambahkan, di masa jabatannya, baik sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya maupun sebagai Menteri Penerangan, Harmoko sering melakukan kegiatan Safari Ramadan ke daerah dan pedesaan. Ini merupakan perubahan paradigma komunikasi publik yang sangat berarti.
“Dengan latar belakang kewartawanannya, beliau mampu memanfaatkan keluasan wawasan dan kemampuan berinteraksi dengan banyak kalangan, sehingga pola komunikasi politik pun menjadi cair, sederhana, tidak lagi sekaku masa-masa sebelumnya,” tambah Airlangga.
Secara internal partai, Harmoko juga memiliki catatan besar, karena di masa kepemimpinannya banyak aktivis diundang masuk dan direkrut, dan kemudian menjadi tulang punggung Partai Golkar.
“Itu adalah jejak sejarah beliau yang perlu diteladani, dan saya pribadi mengapresiasi langkah-langkah itu.”
"Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan dibukakan pintu surga untuknya."
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda