10 Tahun Buron Kejagung, Hendra Subrata Menetap di Singapura Bersama Sang Istri
Minggu, 27 Juni 2021 - 05:33 WIB
JAKARTA - Terpidana sepuluh tahun buronan Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia, Hendra Subrata alias Endang Rifai menetap tinggal di Singapura bersama istri. Terpidana Hendra Subrata buronan sejak September 2011 atau hampir sepuluh tahun dan menetap di Singapura.
"Sejak dikeluarkan putusan Mahkamah Agung tahun 2010 terpidana sudah tidak ada lagi (di Indonesia) sebagaimana kami sampaikan tadi sudah terpidana pindah beserta istrinya ke Singapura. Sejak sepuluh tahun yang lalu terpidana sudah berada di Singapura," ujar Kapuspenkum Kejagung RI, Leonard Eben Ezer Simanjuntak saat jumpa pers di Kejagung RI Jakarta, Sabtu (26/6/2021).
Leonard menyebut terpidana ditangkap pada saat berusaha memperpanjang paspor atau izin tinggal di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura. Terpidana menggunakan identitas atas nama Endang Rifai.
"Terpidana ditemukan di Singapura saat akan memperpanjang paspor di KBRI Singapura. Atase keimigrasian KBRI Singapura mencurigai adanya perbedaan identitas dari terpidana," jelasnya. (Baca juga; Penangkapan Hendra Subrata Kerja Sama Kejagung dengan Dirjen Imigrasi dan Mabes Polri )
Sebelumnya, Kejagung RI menggelar konferensi pers terkait pemulangan buronan kasus percobaan pembunuhan, Hendra Subrata dari Singapura. Hendra diterbangkan ke Jakarta pada Sabtu (26/6/2021) pukul 18.45 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia GA 837.
Pantauan di lokasi, Hendra tiba di gedung kejaksaan agung pukul 20.51 WIB. Kondisinya tampak lemas dan lesu. Ia dibawa menggunakan kursi roda oleh tim dokter dengan pengawalan ketat penyidik. Saat dituntun menuju gedung, Ia tampak mengenakan rompi tahanan berwarna oranye dengan topi berwarna putih. Ia tutup suara saat ditanyai kabar oleh awak media.
Terpidana Hendra terbuktikan melakukan percobaan pembunuhan pada rekan bisnisnya Hermanto Wibowo. Dia beberapa kali memukul rekan bisnisnya dengan barbel sehingga korban mengalami luka dan tidak sadarkan diri. (Baca juga; Tiba di Kejagung Pakai Rompi Oranye, Hendra Subrata Tertunduk Lesu )
Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis Hendra selama empat tahun penjara pada 2010. Namun ketika akan dieksekusi dia sudah melarikan diri. Surat daftar pencarian orang kemudian diterbitkan dari Polda Metro Jaya berdasarkan surat dari Kejaksaan Negeri Jakarta Barat pada 28 September 2011.
Selama 10 tahun Hendra menghilang dan tidak pernah menjalani hukumannya. Keberadaan Hendra Subrata diketahui ketika hendak memperpanjang paspor pada 17 Februari 2021 di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Namun Hendra sudah berganti jati dirinya dengan menggunakan paspor atas nama Endang Rifai.
"Sejak dikeluarkan putusan Mahkamah Agung tahun 2010 terpidana sudah tidak ada lagi (di Indonesia) sebagaimana kami sampaikan tadi sudah terpidana pindah beserta istrinya ke Singapura. Sejak sepuluh tahun yang lalu terpidana sudah berada di Singapura," ujar Kapuspenkum Kejagung RI, Leonard Eben Ezer Simanjuntak saat jumpa pers di Kejagung RI Jakarta, Sabtu (26/6/2021).
Leonard menyebut terpidana ditangkap pada saat berusaha memperpanjang paspor atau izin tinggal di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura. Terpidana menggunakan identitas atas nama Endang Rifai.
"Terpidana ditemukan di Singapura saat akan memperpanjang paspor di KBRI Singapura. Atase keimigrasian KBRI Singapura mencurigai adanya perbedaan identitas dari terpidana," jelasnya. (Baca juga; Penangkapan Hendra Subrata Kerja Sama Kejagung dengan Dirjen Imigrasi dan Mabes Polri )
Sebelumnya, Kejagung RI menggelar konferensi pers terkait pemulangan buronan kasus percobaan pembunuhan, Hendra Subrata dari Singapura. Hendra diterbangkan ke Jakarta pada Sabtu (26/6/2021) pukul 18.45 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia GA 837.
Pantauan di lokasi, Hendra tiba di gedung kejaksaan agung pukul 20.51 WIB. Kondisinya tampak lemas dan lesu. Ia dibawa menggunakan kursi roda oleh tim dokter dengan pengawalan ketat penyidik. Saat dituntun menuju gedung, Ia tampak mengenakan rompi tahanan berwarna oranye dengan topi berwarna putih. Ia tutup suara saat ditanyai kabar oleh awak media.
Terpidana Hendra terbuktikan melakukan percobaan pembunuhan pada rekan bisnisnya Hermanto Wibowo. Dia beberapa kali memukul rekan bisnisnya dengan barbel sehingga korban mengalami luka dan tidak sadarkan diri. (Baca juga; Tiba di Kejagung Pakai Rompi Oranye, Hendra Subrata Tertunduk Lesu )
Pengadilan Negeri Jakarta Barat memvonis Hendra selama empat tahun penjara pada 2010. Namun ketika akan dieksekusi dia sudah melarikan diri. Surat daftar pencarian orang kemudian diterbitkan dari Polda Metro Jaya berdasarkan surat dari Kejaksaan Negeri Jakarta Barat pada 28 September 2011.
Selama 10 tahun Hendra menghilang dan tidak pernah menjalani hukumannya. Keberadaan Hendra Subrata diketahui ketika hendak memperpanjang paspor pada 17 Februari 2021 di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura. Namun Hendra sudah berganti jati dirinya dengan menggunakan paspor atas nama Endang Rifai.
tulis komentar anda