INH Gandeng Youtuber Hasan Abdillah Ajak Bangun Masjid di Uganda

Selasa, 22 Juni 2021 - 15:08 WIB
Muhammad Hasan Abdillah, youtuber Indonesia saat salat di masjid Kamunyumbi Village, Kamunyumbi Parish Kamaca, District Sub County Kumi.Uganda, Afrika Timur. FOTO/IST
BOGOR - Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menggandeng Muhammad Hasan Abdillah, pemilik channel Youtube "hasanjr11", mengajak kepada para dermawan bersama-sama menyukseskan sejumlah program kemanusian dan keagamaan di Uganda , Afrika Timur.

Presiden Direktur (Presdir) INH, Luqmanul Hakim menyatakan, program kemanusian dan keagamaan di Uganda ini merupakan program jangka panjang. INH sudah bermintra dengan sejumlah NGO lokal di Uganda dalam menjalankan program kemanusian. Di antaranya wakaf Al-Qur'an, perbaikan sumur dan pembagian sembako untuk warga yang kurang mampu di negara tersebut. Tidak hanya itu, INH juga memiliki program rutin tahunan yakni berkurban di negara yang memiliki populasi muslim sekitar 13,7% tersebut.

"Saat ini kita bekerja sama dengan tokoh muda yang tidak asing lagi di telinga kita, youtuber ternama hasanjr11, beliau kita kirim ke Uganda dengan tujuan untuk menyalurkan wakaf musaf Al-Qur'an. Namun sesampainya di sana, ternyata ada sebuah masjid yang kondisinya sangat memprihatinkan, tepatnya di Kamunyumbi village, Kamunyumbi Parish Kamaca, District Sub County Kumi. Oleh karena itu, kita sepakat untuk membuat program pembangunan masjid, di sebuah perkampungan dengan mayoritas penduduknya beragama Islam," kata Luqman, Selasa (22/6/2021).

Baca juga: Menteri Uganda Lolos dalam Upaya Pembunuhan, Putri dan Pengawalnya Tewas





Ia berharap dengan menggandeng youtuber dan selebgram ternama ini bisa mengangkat program-program kemanusian di Uganda menjadi perhatian khusus bagi masyarakat dunia, khusunya masyarakat di Indonesia yang notabenya memiliki tingkat kedermawanan yang sangat besar.

"Semoga apa yang menjadi harapan dan impian umat muslim di Uganda bisa terwujud, dan program pembangunan masjid ini bisa segera teralisasikan, sehingga umat Islam di sana bisa lebih tenang dalam beribadah," ucapnya.

Sementara itu, Muhammad Hasan Abdilla menceritakan pertama kali menginjakkan kakinya di Uganda, khususnya di permukiman yang memiliki 100% umat muslim itu, merasa terenyuh melihat tempat ibadahnya sangat tidak layak. Pasalnya, satu-satunya masjid yang dimiliki masyarakat setempat hanya terbuat dari kayu yang dijadikan tiang penyangga tanpa memiliki tembok penutup. Kemudian untuk atapnya masjid yang diberi nama Al-Hidayah itu menggunakan asbes yang sudah rusak dan bocor di saat hujan datang. Yang lebih miris lagi, alas masjid masih merupakan tanah merah tanpa lantai sebagaimana masjid pada umumnya.

Baca juga: Sudah Memakan 83 Manusia, Buaya Peneror Uganda Dinamai Osama
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :