Soal Capres 2024, Sekjen PDIP: Kehendak Rakyatlah yang Akan Dibaca Megawati
Jum'at, 11 Juni 2021 - 20:42 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pada saatnya nanti Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan siapa capres-cawapres yang diusung di Pilpres 2024. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Hasto Kristiyanto mengatakan pada saatnya nanti Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan siapa capres-cawapres yang diusung di Pilpres 2024 . Bagi PDIP, menjadi presiden dan wakil presiden itu akan ditentukan oleh rakyat.
Menurut Hasto, Megawati adalah model pemimpin strategis yang memikirkan masa depan, yakni dengan menyiapkan sosok-sosok pemimpin untuk masa mendatang.
"Sehingga kehendak rakyat itulah yang akan dibaca oleh Megawati yang punya hak prerogatif dan ini pun di dalam memohon terang dari Tuhan yang Maha Kuasa agar memberikan suatu inspirasi terhadap pemimpin ke depan guna membawa kejayaan bangsa ini," kata Hasto menjawab wartawan usai pengukuhan gelar profesor kehormatan dari Unhan untuk Megawati, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Ada Kecenderungan Elektabilitas Ganjar Tak Ada Artinya di Mata Elite PDIP
Hasto tak mau ambil pusing ihwal hasil survei capres yang belakangan ini kerap muncul. Menurutnya, dia hanya membantu Megawati di dalam partai. "Ah, yang jelas bukan saya. Saya membantu Bu Mega membangun partai," ujarnya.
Ia menjelaskan, Megawati dan PDIP memahami bahwa survei adalah instrumen. Namun harus dipastikan tanpa rekayasa opini.
"Jadi kan Ibu Mega mengatakan supremasi opini itu sering kali mengalahkan fakta. Dan menjadi seorang pemimpin memang dia harus punya kemampuan komunikasi politik yang baik. Tetapi di luar itu, dia punya tanggung jawab, dia punya kekokohan dalam hal prinsip. Dia punya kemampuan teknokratik dan itu kan harus dipersiapkan, dilakukan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Baca juga: Megawati Dianugerahi Gelar Profesor, Ganjar Pranowo: Banyak Sejarah yang Beliau Lahirkan
"Jadi kita tunggu momentum yang tepat dari PDI Perjuangan, dari Bu Mega untuk mengumumkan siapa calon presiden dan wakil presiden," katanya.
Menurut Hasto, Megawati adalah model pemimpin strategis yang memikirkan masa depan, yakni dengan menyiapkan sosok-sosok pemimpin untuk masa mendatang.
"Sehingga kehendak rakyat itulah yang akan dibaca oleh Megawati yang punya hak prerogatif dan ini pun di dalam memohon terang dari Tuhan yang Maha Kuasa agar memberikan suatu inspirasi terhadap pemimpin ke depan guna membawa kejayaan bangsa ini," kata Hasto menjawab wartawan usai pengukuhan gelar profesor kehormatan dari Unhan untuk Megawati, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Ada Kecenderungan Elektabilitas Ganjar Tak Ada Artinya di Mata Elite PDIP
Hasto tak mau ambil pusing ihwal hasil survei capres yang belakangan ini kerap muncul. Menurutnya, dia hanya membantu Megawati di dalam partai. "Ah, yang jelas bukan saya. Saya membantu Bu Mega membangun partai," ujarnya.
Ia menjelaskan, Megawati dan PDIP memahami bahwa survei adalah instrumen. Namun harus dipastikan tanpa rekayasa opini.
"Jadi kan Ibu Mega mengatakan supremasi opini itu sering kali mengalahkan fakta. Dan menjadi seorang pemimpin memang dia harus punya kemampuan komunikasi politik yang baik. Tetapi di luar itu, dia punya tanggung jawab, dia punya kekokohan dalam hal prinsip. Dia punya kemampuan teknokratik dan itu kan harus dipersiapkan, dilakukan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Baca juga: Megawati Dianugerahi Gelar Profesor, Ganjar Pranowo: Banyak Sejarah yang Beliau Lahirkan
"Jadi kita tunggu momentum yang tepat dari PDI Perjuangan, dari Bu Mega untuk mengumumkan siapa calon presiden dan wakil presiden," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda