Pengapalan ke-700, Sinergi Anak Usaha Pertamina Angkut Produksi Minyak Mentah Blok Cepu
Rabu, 09 Juni 2021 - 20:24 WIB
JAKARTA - Sinergi dalam menjalankan operasional kembali diwujudkan anak usaha PT Pertamina (Persero) dalam pengapalan ke-700 produksi minyak mentah Blok Cepu.
Minyak mentah Blok Cepu di Bojonegoro hasil produksi konsorsium KKKS yakni PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), dialirkan melalui pipa sepanjang 95 kilometer ke Palang, Tuban, dan ditampung di FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur. Selanjutnya, minyak mentah dikirim oleh VLCC Success Enterprise (MT SC Enterprise) yang dioperasikan oleh Pertamina International Shipping ke STS Tuban untuk diolah di kilang Pertamina guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
VLCC MT SC Enterprise akan mengangkut 1 juta barel minyak mentah yang merupakan kargo bagian Pemerintah (850 ribu barel) dan BKS PI (150 ribu barrel).
Capaian lifting ke-700 Blok Cepu ini secara kumulatif lebih dari 475 juta barel minyak, atau lebih tinggi dari perkiraan keseluruhan volume cadangan minyak terproduksikan saat rencana awal Plan of Development (PoD) sebesar 450 juta barel.
Pengapalan ke-700 ini secara resmi dihadiri Menteri ESDM Arifin Tasrif, Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Sucipto dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/6).
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang telah dihasilkan di Blok Cepu sehingga bisa dilakukan pengapalan ke-700. Menurutnya, ini merupakan pencapaian yang luar bisa yang dilakukan dengan kerja keras, kerja sukses serta mengerahkan seluruh kemampuan teknis yang dimiliki.
“Saya percaya dengan kemampuan dan kerja sama tim teknis yang ada dan dengan sinergi semuanya, Insya Allah bisa kita capai dengan baik. Kerja sama ini diharapkan bisa terus berlangsung dan Pemerintah akan selalu mendukung upaya untuk dapat bisa mengoptimalkan produksi minyak dan gas di Indonesia,” ujarnya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan potensi di Blok Cepu di masa depan cukup besar sehingga bisa dilakukan penambahan kapasitas produksi setelah dilakukan onstream satu tahun lalu, dari 10.000 BOEPD menjadi 11.000 BOEPD. Menurutnya, di Blok Cepu diperkirakan akan ada temuan potensi 40 juta barel minyak, sehingga direncanakan melakukan drilling test. Dari aspek gas, juga ada peluang untuk monetisasi gas sebesar 100 MMSCFD.
“Ini adalah hal-hal yang potensial di Blok Cepu ini yang diharapkan bisa diutilisasi secara optimal oleh Konsorsium Exxon dan Pertamina di masa mendatang,” tuturnya.
Minyak mentah Blok Cepu di Bojonegoro hasil produksi konsorsium KKKS yakni PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), dialirkan melalui pipa sepanjang 95 kilometer ke Palang, Tuban, dan ditampung di FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur. Selanjutnya, minyak mentah dikirim oleh VLCC Success Enterprise (MT SC Enterprise) yang dioperasikan oleh Pertamina International Shipping ke STS Tuban untuk diolah di kilang Pertamina guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
VLCC MT SC Enterprise akan mengangkut 1 juta barel minyak mentah yang merupakan kargo bagian Pemerintah (850 ribu barel) dan BKS PI (150 ribu barrel).
Capaian lifting ke-700 Blok Cepu ini secara kumulatif lebih dari 475 juta barel minyak, atau lebih tinggi dari perkiraan keseluruhan volume cadangan minyak terproduksikan saat rencana awal Plan of Development (PoD) sebesar 450 juta barel.
Pengapalan ke-700 ini secara resmi dihadiri Menteri ESDM Arifin Tasrif, Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Sucipto dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/6).
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang telah dihasilkan di Blok Cepu sehingga bisa dilakukan pengapalan ke-700. Menurutnya, ini merupakan pencapaian yang luar bisa yang dilakukan dengan kerja keras, kerja sukses serta mengerahkan seluruh kemampuan teknis yang dimiliki.
“Saya percaya dengan kemampuan dan kerja sama tim teknis yang ada dan dengan sinergi semuanya, Insya Allah bisa kita capai dengan baik. Kerja sama ini diharapkan bisa terus berlangsung dan Pemerintah akan selalu mendukung upaya untuk dapat bisa mengoptimalkan produksi minyak dan gas di Indonesia,” ujarnya.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan potensi di Blok Cepu di masa depan cukup besar sehingga bisa dilakukan penambahan kapasitas produksi setelah dilakukan onstream satu tahun lalu, dari 10.000 BOEPD menjadi 11.000 BOEPD. Menurutnya, di Blok Cepu diperkirakan akan ada temuan potensi 40 juta barel minyak, sehingga direncanakan melakukan drilling test. Dari aspek gas, juga ada peluang untuk monetisasi gas sebesar 100 MMSCFD.
“Ini adalah hal-hal yang potensial di Blok Cepu ini yang diharapkan bisa diutilisasi secara optimal oleh Konsorsium Exxon dan Pertamina di masa mendatang,” tuturnya.
tulis komentar anda