Ini Pesan Khusus Tito Karnavian ke Bupati-Wali Kota Hasil Pilkada 2020
Senin, 07 Juni 2021 - 20:22 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan pesan khusus kepada para bupati/wali kota hasil pilkada 2020 saat memberikan pembekalan. Salah satunya adalah mengendalikan kasus Covid-19 di daerahnya masing-masing melalui empat indikator.
Di antaranya pengendalian angka positif, Bed Occupancy Rate (BOR), recovery rate atau angka kesembuhan yang tinggi, serta fatality rate atau angka kematian yang rendah. “Yang kita bisa lakukan adalah kita bisa mengontrol pandemi Covid-19, untuk bisa mengendalikan, maka saya sudah sampaikan dalam berbagai kesempatan ada 4 indikator (pengendalian),” katanya dikutip dari pers rilis Puspen Kemendagri, Senin (7/6/2021).
Dia mengatakan empat indikator pengendalian Covid-19 harus dijadikan pedoman kepala daerah dalam mengontrol kasus penularan Covid-19 di wilayahnya. Kepala daerah juga diminta untuk aktif secara langsung maupun melalui Dinas Kesehatan untuk empat indikator tersebut. “Nah 4 angka ini hendaknya menjadi pegangan Bapak/Ibu sekalian tiap pagi, upayakan angka-angka kasus positif ini trennya menurun, kesembuhan meningkat, angka kematian makin menurun, tempat tidur/BOR itu di bawah 50%, itu artinya terkendali,” ujarnya. Baca juga: Ini Provinsi-provinsi dengan Kasus Aktif Tinggi dan Keterisian RS di Atas 50%
Selain itu dia juga mengingatkan pentingnya pemulihan ekonomi di daerah. Dengan pengendalian ekonomi, diharapkan dapat meningkatkan uang yang beredar di masyarakat sehingga menyebabkan daya beli masyarakat menjadi menguat. Ekonomi yang pulih juga diproyeksikan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). “Pemulihan ekonomi menjadi salah satu target utama kita, kita perlu untuk (melakukan) pemulihan ekonomi, supaya masyarakat juga dapat survive, kalau ekonomi berjalan otomatis pendapatan PAD juga bisa meningkat dan kembali normal,” ujarnya.
Pemulihan ekonomi dilakukan diantaranya melalui belanja pemerintah daerah. Belanja pemerintah disebutnya sebagai tulang punggung utama di tengah situasi ekonomi yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19. “Belanja pemerintah adalah belanja yang utama, untuk itu upayakan agar begitu ada anggaran APBD ini segera untuk dilakukan exercise, eksekusi secara bertahap per tiga bulan,” ujarnya.
Mantan Kapolri itu mengingatkan agar realisasi APBD tak dieksekusi pada akhir tahun anggaran sehingga menghambat pemulihan ekonomi secara nasional. Kemudian juga meminta daerah segera melakukan belanja modal atau sektor produktif yang turut mengatasi pandemi covid-19. “Tolong rekan-rekan kepala daerah, belanjakan dan tolong juga lihat betul belanja yang bermanfaat kepada yang bisa mendukung/mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah maupun kontribusi untuk ke pusat itu adalah porsi belanja modal,” pungkasnya.
Di antaranya pengendalian angka positif, Bed Occupancy Rate (BOR), recovery rate atau angka kesembuhan yang tinggi, serta fatality rate atau angka kematian yang rendah. “Yang kita bisa lakukan adalah kita bisa mengontrol pandemi Covid-19, untuk bisa mengendalikan, maka saya sudah sampaikan dalam berbagai kesempatan ada 4 indikator (pengendalian),” katanya dikutip dari pers rilis Puspen Kemendagri, Senin (7/6/2021).
Dia mengatakan empat indikator pengendalian Covid-19 harus dijadikan pedoman kepala daerah dalam mengontrol kasus penularan Covid-19 di wilayahnya. Kepala daerah juga diminta untuk aktif secara langsung maupun melalui Dinas Kesehatan untuk empat indikator tersebut. “Nah 4 angka ini hendaknya menjadi pegangan Bapak/Ibu sekalian tiap pagi, upayakan angka-angka kasus positif ini trennya menurun, kesembuhan meningkat, angka kematian makin menurun, tempat tidur/BOR itu di bawah 50%, itu artinya terkendali,” ujarnya. Baca juga: Ini Provinsi-provinsi dengan Kasus Aktif Tinggi dan Keterisian RS di Atas 50%
Selain itu dia juga mengingatkan pentingnya pemulihan ekonomi di daerah. Dengan pengendalian ekonomi, diharapkan dapat meningkatkan uang yang beredar di masyarakat sehingga menyebabkan daya beli masyarakat menjadi menguat. Ekonomi yang pulih juga diproyeksikan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). “Pemulihan ekonomi menjadi salah satu target utama kita, kita perlu untuk (melakukan) pemulihan ekonomi, supaya masyarakat juga dapat survive, kalau ekonomi berjalan otomatis pendapatan PAD juga bisa meningkat dan kembali normal,” ujarnya.
Pemulihan ekonomi dilakukan diantaranya melalui belanja pemerintah daerah. Belanja pemerintah disebutnya sebagai tulang punggung utama di tengah situasi ekonomi yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19. “Belanja pemerintah adalah belanja yang utama, untuk itu upayakan agar begitu ada anggaran APBD ini segera untuk dilakukan exercise, eksekusi secara bertahap per tiga bulan,” ujarnya.
Mantan Kapolri itu mengingatkan agar realisasi APBD tak dieksekusi pada akhir tahun anggaran sehingga menghambat pemulihan ekonomi secara nasional. Kemudian juga meminta daerah segera melakukan belanja modal atau sektor produktif yang turut mengatasi pandemi covid-19. “Tolong rekan-rekan kepala daerah, belanjakan dan tolong juga lihat betul belanja yang bermanfaat kepada yang bisa mendukung/mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah maupun kontribusi untuk ke pusat itu adalah porsi belanja modal,” pungkasnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda