Gerindra Ngaku Tak Punya Halangan Psikologis Berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024
Senin, 07 Juni 2021 - 14:44 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menyebutkan pihaknya tidak memiliki hambatan dalam berkoalisi dengan PDIP dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra , Habiburokhman menyebutkan pihaknya tidak memiliki hambatan dalam berkoalisi dengan PDIP dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya pikir ada sinyal-sinyal positif ya saat kemarin (peresmian patung Soekarno berkuda) saat dua tokoh bangsa ini bertemu. Sinyal positif itu berupa kerja sama antara dua tokoh dan partai politiknya bersinergi untuk masalah-masalah kebangsaan," ujar Habiburokhman usai Rapat Dengar Pendapat di Ruang Rapat Komisi III DPR RI Jakarta, Senin (7/6/2021) siang.
Dia menyebutkan saat ini Indonesia sedang diuji dengan COVID-19 di masa pandemi. Namun hubungan harmonis dan baik antara dua tokoh besar yakni Prabowo Subianto bersama Gerindra dan Megawati di PDIP membuat situasi politik di Indonesia lebih kondusif.
"Terkait dengan 2024, biarlah air mengalir, yang jelas kami dengan PDIP tidak ada halangan psikologis, tidak ada masalah. Namun kalau untuk Pilpres itu biasanya hitungannya saat injury time," tutur Habiburokhman.
Dilanjutkan dia, banyak faktor politik menjelang hari H Pemilu. "Kita ingat di Pilpres 2014 dan 2019 konstelasi politiknya begitu dinamis tapi intinya kami bersama PDI Perjuangan memandang sebagai sahabat," kata Habiburokhman.
Lebih lanjut ia mengungkapkan saat ini seluruh kader dari akar bawah meminta Prabowo untuk kembali menjadi Capres di 2024. Tapi semua tergantung Prabowo apakah akan menerima permintaan kita tersebut.
"Semua opsi dari masyarakat masih bisa kita buka dan tampung. Kita dalam platform kebangsaan menjalin hubungan yang baik dengan partai lainnya," tandas Habiburokhman.
"Saya pikir ada sinyal-sinyal positif ya saat kemarin (peresmian patung Soekarno berkuda) saat dua tokoh bangsa ini bertemu. Sinyal positif itu berupa kerja sama antara dua tokoh dan partai politiknya bersinergi untuk masalah-masalah kebangsaan," ujar Habiburokhman usai Rapat Dengar Pendapat di Ruang Rapat Komisi III DPR RI Jakarta, Senin (7/6/2021) siang.
Dia menyebutkan saat ini Indonesia sedang diuji dengan COVID-19 di masa pandemi. Namun hubungan harmonis dan baik antara dua tokoh besar yakni Prabowo Subianto bersama Gerindra dan Megawati di PDIP membuat situasi politik di Indonesia lebih kondusif.
"Terkait dengan 2024, biarlah air mengalir, yang jelas kami dengan PDIP tidak ada halangan psikologis, tidak ada masalah. Namun kalau untuk Pilpres itu biasanya hitungannya saat injury time," tutur Habiburokhman.
Dilanjutkan dia, banyak faktor politik menjelang hari H Pemilu. "Kita ingat di Pilpres 2014 dan 2019 konstelasi politiknya begitu dinamis tapi intinya kami bersama PDI Perjuangan memandang sebagai sahabat," kata Habiburokhman.
Lebih lanjut ia mengungkapkan saat ini seluruh kader dari akar bawah meminta Prabowo untuk kembali menjadi Capres di 2024. Tapi semua tergantung Prabowo apakah akan menerima permintaan kita tersebut.
"Semua opsi dari masyarakat masih bisa kita buka dan tampung. Kita dalam platform kebangsaan menjalin hubungan yang baik dengan partai lainnya," tandas Habiburokhman.
(kri)
tulis komentar anda