Dampak Bencana Badai Seroja di NTT Belum Tuntas, Mendagri Ajak Berbagai Pihak Membantu
Jum'at, 04 Juni 2021 - 01:31 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa penanganan dampak bencana Badai Seroja yang menerjang Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih belum tuntas.
Berbagai permasalahan masih membutuhkan penanganan. Seperti perbaikan bangunan rumah yang mengalami kerusakan akibat terjangan badai. Untuk itu, Tito mengimbau agar semua pihak memberi dukungan terhadap penanganan tersebut.
“Nanti kita akan sampaikan kepada (pihak terkait) yang lain-lain, belum tuntas permasalahan. Mitigasinya belum tuntas, masih banyak rumah-rumah yang rusak,” ujar Tito dalam keterangan tertulis Kemendagri, Kamis (3/6/2021).
Tito pada Kamis kemarin berkunjung langsung ke Kabupaten Sumba Timur. Dalam kunjungan itu Tito melihat perbaikan terhadap kerusakan akibat terjangan badai tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah Kabupaten Sumba Timur.
Pasalnya, kapasitas fiskal yang dimiliki Kabupaten Sumba Timur terbatas. Maka dari itu, penanganan pasca bencana ini membutuhkan bantuan dari pihak lain, baik dari pemerintah provinsi, maupun di tingkat nasional.
“Ini akan kita suarakan, itu sepenuhnya maksud kedatangan kita ke sini,” katanya.
Tito berharap kedatangannya dapat menggaungkan terkait persoalan penanganan bencana di Sumba Timur tersebut. Dengan demikian, semua pihak nantinya dapat turut membantu, sehingga penanganannya lebih efektif.
Berbagai permasalahan masih membutuhkan penanganan. Seperti perbaikan bangunan rumah yang mengalami kerusakan akibat terjangan badai. Untuk itu, Tito mengimbau agar semua pihak memberi dukungan terhadap penanganan tersebut.
“Nanti kita akan sampaikan kepada (pihak terkait) yang lain-lain, belum tuntas permasalahan. Mitigasinya belum tuntas, masih banyak rumah-rumah yang rusak,” ujar Tito dalam keterangan tertulis Kemendagri, Kamis (3/6/2021).
Tito pada Kamis kemarin berkunjung langsung ke Kabupaten Sumba Timur. Dalam kunjungan itu Tito melihat perbaikan terhadap kerusakan akibat terjangan badai tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah Kabupaten Sumba Timur.
Pasalnya, kapasitas fiskal yang dimiliki Kabupaten Sumba Timur terbatas. Maka dari itu, penanganan pasca bencana ini membutuhkan bantuan dari pihak lain, baik dari pemerintah provinsi, maupun di tingkat nasional.
“Ini akan kita suarakan, itu sepenuhnya maksud kedatangan kita ke sini,” katanya.
Tito berharap kedatangannya dapat menggaungkan terkait persoalan penanganan bencana di Sumba Timur tersebut. Dengan demikian, semua pihak nantinya dapat turut membantu, sehingga penanganannya lebih efektif.
(thm)
tulis komentar anda