Penanganan COVID-19, Jokowi: Kelemahan Kita Ada di Pelacakan

Selasa, 18 Mei 2021 - 20:01 WIB
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pelacakan kasus COVID-19 di Indonesia masih lemah. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Presiden Jokowi mengungkapkan adanya indikator pengendalian pandemi COVID-19 dari Badan Kesehatan Dunia atau (WHO). Satu hal yang perlu diperhatikan dari indikator itu adalah kapasitas respons.

"Ini penting sekali. Yang berkaitan, terutama pemerintah pusat dan pemerintah daerah ini harus sama-sama urusan yang berkaitan dengan testing, semakin banyak semakin baik," katanya dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Selain itu, juga berkaitan dengan tracing atau pelacakan. Dia meminta agar kontak erat dilacak secara serius.



Baca juga: Update Corona 18 Mei 2021: 1.748.230 Positif, 1.612.239 Sembuh, 48.477 Meninggal



"Ini hati-hati. Jadi kalau ada 1 orang yang positif dan itu harus dilacak betul dia kontak dengan orang lain lebih dari 15 menit dan jarak minimalnya kurang lebih 1 meter, berapa orang itu yang harus segera dicek betul, disolasi, dikarantina," katanya.

Menurut Jokowi, dari sisi pelacakan kontak erat kasus positif covid-19 Indonesia masih lemah. Setelah itu, dia juga minta diperhatikan treatment atau perawatan.

"Ini kelemahan kita ada di sini, di nomor dua, di tracing. Baru keperawatan, di treatment. Saya kira saudara-saudara tahu mengenai ini," katanya.

Baca juga: Satgas: 264 Pemudik Positif COVID-19
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More