Arus Balik Lebaran, Satgas Covid-19 Ingatkan Jangan Sampai Terjadi Teori Pingpong
Minggu, 16 Mei 2021 - 07:35 WIB
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memprediksi lebih dari 440 ribu atau sebanyak 440.014 orang akan kembali dari Sumatera ke Pulau Jawa pada arus balik Lebaran kali ini.
“Diprediksi angka ini akan kembali dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama, mungkin dalam waktu yang relatif bersamaan,” ungkap Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo saat rapat koordinasi Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran secara virtual, dikutip Minggu (16/5/2021).
Menurut Doni, langkah antisipatif sudah dilakukan di antaranya meningkatkan sumber daya yang ada, termasuk petugas swab yang ada di daerah dan juga diperkuat pusat.
Oleh karenanya, Doni meminta semua pihak untuk mengetatkan pemudik yang kembali dari Sumatera ke Jawa. Apalagi, kasus Covid-19 di Sumatera saat ini mengalami lonjakan. Sementara, kasus di Jawa cenderung mengalami penurunan. Sehingga, upaya ini dilakukan agar tidak terjadi pingpong kasus dari Sumatera ke Jawa.
Dengan perbedaan kondisi kasus Covid-19 di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa ini, Doni menegaskan jangan sampai terjadi teori pingpong atau teori balon. "Nah, perbedaan kondisi ini antara Pulau Sumatera dan Jawa, dimana Jawa saat ini mengalami penurunan mengingat BOR-nya sudah cukup sedikit, sementara di Pulau Sumatera trennya meningkat, maka yang harus kita lakukan adalah jangan sampai terjadi pingpong."
Artinya, kata Doni, awalnya kasus di Pulau Jawa kemudian bergeser ke Sumatera. "Lantas sekarang kita upayakan jangan sampai arus mudik dari Sumatera bergeser lagi ke Jawa," ujarnya.
Doni mengatakan, itu teori pingpong atau teori balon. "Balon itu kalau ditekan di satu bagian, maka akan timbul ke bagian yang lain ya. Demikian juga nanti sebaliknya. Jadi tidak boleh terjadi teori pingpong dan juga ya teori balon. Jadi kita harus bekerja keras semua, agar kita bisa mengurangi," tegas Doni.
Doni mengatakan bahwa pasca libur lebaran dapat dipastikan kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan. "Kalau kasus pasti akan meningkat. Tetapi jangan sampai terjadi kasus eksponensial, terutama pasien di rumah sakit dan juga yang meninggal yang wafat. Sehingga strategi kita adalah ketika ada gejala segera dirawat."
Karena itu, kata Doni, langkah efektif yakni dengan melakukan penyekatan di berbagai daerah agar tidak terjadi teori pingpong. "Solusi yang efektif bagi kita semua untuk bisa melakukan upaya penyehatan di berbagai daerah. Dan mereka yang positif Covid harus segera mendapatkan perawatan agar tidak terbawa ke daerah lainnya. Jadi teori pingpong atau balon ini harus kita hindari."
“Diprediksi angka ini akan kembali dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama, mungkin dalam waktu yang relatif bersamaan,” ungkap Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo saat rapat koordinasi Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran secara virtual, dikutip Minggu (16/5/2021).
Menurut Doni, langkah antisipatif sudah dilakukan di antaranya meningkatkan sumber daya yang ada, termasuk petugas swab yang ada di daerah dan juga diperkuat pusat.
Baca Juga
Oleh karenanya, Doni meminta semua pihak untuk mengetatkan pemudik yang kembali dari Sumatera ke Jawa. Apalagi, kasus Covid-19 di Sumatera saat ini mengalami lonjakan. Sementara, kasus di Jawa cenderung mengalami penurunan. Sehingga, upaya ini dilakukan agar tidak terjadi pingpong kasus dari Sumatera ke Jawa.
Dengan perbedaan kondisi kasus Covid-19 di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa ini, Doni menegaskan jangan sampai terjadi teori pingpong atau teori balon. "Nah, perbedaan kondisi ini antara Pulau Sumatera dan Jawa, dimana Jawa saat ini mengalami penurunan mengingat BOR-nya sudah cukup sedikit, sementara di Pulau Sumatera trennya meningkat, maka yang harus kita lakukan adalah jangan sampai terjadi pingpong."
Artinya, kata Doni, awalnya kasus di Pulau Jawa kemudian bergeser ke Sumatera. "Lantas sekarang kita upayakan jangan sampai arus mudik dari Sumatera bergeser lagi ke Jawa," ujarnya.
Doni mengatakan, itu teori pingpong atau teori balon. "Balon itu kalau ditekan di satu bagian, maka akan timbul ke bagian yang lain ya. Demikian juga nanti sebaliknya. Jadi tidak boleh terjadi teori pingpong dan juga ya teori balon. Jadi kita harus bekerja keras semua, agar kita bisa mengurangi," tegas Doni.
Doni mengatakan bahwa pasca libur lebaran dapat dipastikan kasus Covid-19 akan mengalami peningkatan. "Kalau kasus pasti akan meningkat. Tetapi jangan sampai terjadi kasus eksponensial, terutama pasien di rumah sakit dan juga yang meninggal yang wafat. Sehingga strategi kita adalah ketika ada gejala segera dirawat."
Karena itu, kata Doni, langkah efektif yakni dengan melakukan penyekatan di berbagai daerah agar tidak terjadi teori pingpong. "Solusi yang efektif bagi kita semua untuk bisa melakukan upaya penyehatan di berbagai daerah. Dan mereka yang positif Covid harus segera mendapatkan perawatan agar tidak terbawa ke daerah lainnya. Jadi teori pingpong atau balon ini harus kita hindari."
(zik)
tulis komentar anda