Bertemu DDII, Presiden PKS Bicara Perlindungan Tokoh Agama
Senin, 03 Mei 2021 - 20:04 WIB
JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan jajarannya melakukan silaturahmi ke Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Senin (3/5/2021).
Di sana, Syaikhu menegaskan PKS tetap konsisten memperjuangkan janji politik pada Pemilu 2019 yakni memperjuangkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama.
Dia meminta doa dan dukungan dari DDII dan para ulama agar PKS terus istikamah memperjuangkan cita-cita kebangsaan untuk umat. "PKS siap untuk menyuarakan kepentingan umat di parlemen dalam bentuk UU. Mohon doa dan dukungannya, saat ini kami sedang memperjuangkan RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama sebagai bentuk penghormatan kepada Ulama sebagai pewaris para Nabi, RUU Larangan Minuman Beralkohol, dan RUU Kewirausaahan Nasional," ujar Syaikhu dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (3/5/2021).
Menurut Syaikhu, DDII memiliki peran besar bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Kata Syaikhu, tokoh utama DDII adalah pendiri bangsa seperti Muhammad Natsir, Mohammad Roem, Sjafroedin Prawiranegara, HM Rasjidi, Burhanuddin Harahap, Prawoto Mangkusasmito, Kasman Singodimedjo dan lainnya.
"Warisan dan kontribusi mereka bukan hanya dirasakan oleh umat Islam tetapi juga oleh seluruh anak bangsa di Indonesia. Bahkan kiprah Mohamad Natsir dengan mosi integralnya mengembalikan NKRI tak bisa dianggap sebelah mata. Maka kita sangat menyayangkan ketika pahlawan besar seperti M Natsir, bahkan KH Hasyim Asy’ari tidak ada dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Kemendikbud. Ini fatal dan ahistoris," tuturnya.
Syaikhu menjelaskan, PKS dan DDII siap bersinergi untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Sebab PKS dan DII memiliki banyak kesamaan perjuangan, yakni menyebarluaskan gerakan Islam rahmatan lil 'alamin meski secara gerakan memiliki fokus masing-masing.
"DDII banyak berkiprah di bidang dakwah dan sosial kemasyarakatan. Sementara PKS berjuang di dimensi kebijakan publik negara. Saya kira, dua ranah perjuangan DDII-PKS bisa saling mengisi dan menguatkan satu dengan yang lainnya," katanya.
Kedatangan Presiden PKS disambut Ketua Umum DDII Adian Husaini beserta jajaran. Ketua Umum DDII Adian Husaini menuturkan, PKS sebagai partai Islam memiliki visi keislaman dan keindonesiaan yang semakin solid dan siap memimpin kemenangan pada pemilu mendatang.
“Saya berpandangan visi keislaman dan keindonesiaan PKS semakin solid, PKS satu-satunya partai Islam yang paling siap memimpin kemenangan di pemilu 2024,” ujar Adian.
Adian juga menegaskan pentingnya partai dan ormas Islam berada di arus tengah guna menjaga moderasi keberagamaan dan menghindari arus liberalisasi agama.“Selain itu pentingnya kita tetap berada di arus tengah, guna menjaga moderasi tanpa terpengaruh liberalisasi,” kata Adian.
Adapun dalam silaturahmi Kebangsaan di DDII, Presiden PKS Ahmad Syaikhu didampingi Sekretaris Jenderal Habib Aboe Bakar Al Habsy, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua DPP Bid TekIn-LH Mardani Ali Sera, Ketua DPP Bidang Pembangunan Keumatan dan Dakwah Ali Ahmadi, Wasekjen Sugeng Susilo dan Wakil Kantor Staf Presiden PKS M Kholid.
Di sana, Syaikhu menegaskan PKS tetap konsisten memperjuangkan janji politik pada Pemilu 2019 yakni memperjuangkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama.
Dia meminta doa dan dukungan dari DDII dan para ulama agar PKS terus istikamah memperjuangkan cita-cita kebangsaan untuk umat. "PKS siap untuk menyuarakan kepentingan umat di parlemen dalam bentuk UU. Mohon doa dan dukungannya, saat ini kami sedang memperjuangkan RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama sebagai bentuk penghormatan kepada Ulama sebagai pewaris para Nabi, RUU Larangan Minuman Beralkohol, dan RUU Kewirausaahan Nasional," ujar Syaikhu dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (3/5/2021).
Menurut Syaikhu, DDII memiliki peran besar bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Kata Syaikhu, tokoh utama DDII adalah pendiri bangsa seperti Muhammad Natsir, Mohammad Roem, Sjafroedin Prawiranegara, HM Rasjidi, Burhanuddin Harahap, Prawoto Mangkusasmito, Kasman Singodimedjo dan lainnya.
"Warisan dan kontribusi mereka bukan hanya dirasakan oleh umat Islam tetapi juga oleh seluruh anak bangsa di Indonesia. Bahkan kiprah Mohamad Natsir dengan mosi integralnya mengembalikan NKRI tak bisa dianggap sebelah mata. Maka kita sangat menyayangkan ketika pahlawan besar seperti M Natsir, bahkan KH Hasyim Asy’ari tidak ada dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Kemendikbud. Ini fatal dan ahistoris," tuturnya.
Syaikhu menjelaskan, PKS dan DDII siap bersinergi untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Sebab PKS dan DII memiliki banyak kesamaan perjuangan, yakni menyebarluaskan gerakan Islam rahmatan lil 'alamin meski secara gerakan memiliki fokus masing-masing.
"DDII banyak berkiprah di bidang dakwah dan sosial kemasyarakatan. Sementara PKS berjuang di dimensi kebijakan publik negara. Saya kira, dua ranah perjuangan DDII-PKS bisa saling mengisi dan menguatkan satu dengan yang lainnya," katanya.
Kedatangan Presiden PKS disambut Ketua Umum DDII Adian Husaini beserta jajaran. Ketua Umum DDII Adian Husaini menuturkan, PKS sebagai partai Islam memiliki visi keislaman dan keindonesiaan yang semakin solid dan siap memimpin kemenangan pada pemilu mendatang.
“Saya berpandangan visi keislaman dan keindonesiaan PKS semakin solid, PKS satu-satunya partai Islam yang paling siap memimpin kemenangan di pemilu 2024,” ujar Adian.
Adian juga menegaskan pentingnya partai dan ormas Islam berada di arus tengah guna menjaga moderasi keberagamaan dan menghindari arus liberalisasi agama.“Selain itu pentingnya kita tetap berada di arus tengah, guna menjaga moderasi tanpa terpengaruh liberalisasi,” kata Adian.
Adapun dalam silaturahmi Kebangsaan di DDII, Presiden PKS Ahmad Syaikhu didampingi Sekretaris Jenderal Habib Aboe Bakar Al Habsy, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua DPP Bid TekIn-LH Mardani Ali Sera, Ketua DPP Bidang Pembangunan Keumatan dan Dakwah Ali Ahmadi, Wasekjen Sugeng Susilo dan Wakil Kantor Staf Presiden PKS M Kholid.
(dam)
tulis komentar anda