Kerumunan Pasar Tanah Abang, DPR Sentil Pemda DKI Jakarta
Minggu, 02 Mei 2021 - 20:15 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengkritik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penanganan Covid-19 pasca membludaknya pengunjung Pasar Tanah Abang , Jakarta Pusat, dalam beberapa hari ini. Menurutnya, Pemprov DKI kurang antisipasi terhadap potensi penyebaran virus tersebut.
"Aparat pemerintah di daerah tidak siap terhadap antisipasi gejolak membludaknya Pasar Tanah Abang. Ketidaksiapan ini terlihat dari tidak adanya penyekatan, tidak ada penutupan pintu-pintu masuk transportasi menuju ke Tanah Abang. Semua dilakukan setelah adanya kerumunan yang banyak di area pasar Tanah Abang," kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/5/2021).
Pernyataan Rahmad ini menanggapi kepadatan pengunjung di Pasar Tanah Abang, Sabtu (1/5/2021) yang viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak tidak ada jarak antarpengunjung. Stasiun KRL Tanah Abang juga sangat membludak hingga berdesak-desakan tanpa menjaga jarak. Pasar Tanah Abang hingga hari ini terlihat masih ramai didatangi masyarakat yang hendak berbelanja menjelang Lebaran.
Baca juga: Anies Imbau Pengunjung Belanja di Pasar Selain Pasar Tanah Abang
Rahmad pun mengaku sudah melihat tayangan video Pasar Tanah Abang yang beredar di media sosial. Ia menyayangkan dan mencemaskan keramaian pasar Tanah Abang tanpa jarak. Keadaan ini menimbulkan kemungkinan potensi penyebaran Covid-19.
Menurut Rahmad, video viral itu menjadi tontonan yang bertolak belakang dengan langkah pemerintah pusat mengendalikan penyebaran virus Covid-19. Pada saat yang sama, pemerintah pusat gencar melakukan larangan mudik pada Lebaran ini, mengeluarkan imbauan supaya tidak membuat kerumunan, tetapi di Pasar Tanah Abang seperti seolah-olah tidak ada takutnya terhadap Covid-19. Hal ini sangat mengkhawatirkan semua pihak, karena masyarakat yang berbelanja di Pasar Tanah Abang tidak menerapkan protokol kesehatan.
"Kita harus segera konsolidasi, gubernur, Satgas daerah dan aparat keamanan TNI, Polri untuk mengkanalisasi, supaya segera diurai, sehingga tidak sampai terjadi penumpukan pengunjung lagi, apalagi jika sampai sore hari," katanya.
Baca juga: Pengunjung Pasar Tanah Abang Lebih dari 200 Persen, Pasar Jaya Terapkan Penutupan Toko Bergilir
"Aparat pemerintah di daerah tidak siap terhadap antisipasi gejolak membludaknya Pasar Tanah Abang. Ketidaksiapan ini terlihat dari tidak adanya penyekatan, tidak ada penutupan pintu-pintu masuk transportasi menuju ke Tanah Abang. Semua dilakukan setelah adanya kerumunan yang banyak di area pasar Tanah Abang," kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/5/2021).
Pernyataan Rahmad ini menanggapi kepadatan pengunjung di Pasar Tanah Abang, Sabtu (1/5/2021) yang viral di media sosial. Dalam video yang beredar, tampak tidak ada jarak antarpengunjung. Stasiun KRL Tanah Abang juga sangat membludak hingga berdesak-desakan tanpa menjaga jarak. Pasar Tanah Abang hingga hari ini terlihat masih ramai didatangi masyarakat yang hendak berbelanja menjelang Lebaran.
Baca juga: Anies Imbau Pengunjung Belanja di Pasar Selain Pasar Tanah Abang
Rahmad pun mengaku sudah melihat tayangan video Pasar Tanah Abang yang beredar di media sosial. Ia menyayangkan dan mencemaskan keramaian pasar Tanah Abang tanpa jarak. Keadaan ini menimbulkan kemungkinan potensi penyebaran Covid-19.
Menurut Rahmad, video viral itu menjadi tontonan yang bertolak belakang dengan langkah pemerintah pusat mengendalikan penyebaran virus Covid-19. Pada saat yang sama, pemerintah pusat gencar melakukan larangan mudik pada Lebaran ini, mengeluarkan imbauan supaya tidak membuat kerumunan, tetapi di Pasar Tanah Abang seperti seolah-olah tidak ada takutnya terhadap Covid-19. Hal ini sangat mengkhawatirkan semua pihak, karena masyarakat yang berbelanja di Pasar Tanah Abang tidak menerapkan protokol kesehatan.
"Kita harus segera konsolidasi, gubernur, Satgas daerah dan aparat keamanan TNI, Polri untuk mengkanalisasi, supaya segera diurai, sehingga tidak sampai terjadi penumpukan pengunjung lagi, apalagi jika sampai sore hari," katanya.
Baca juga: Pengunjung Pasar Tanah Abang Lebih dari 200 Persen, Pasar Jaya Terapkan Penutupan Toko Bergilir
tulis komentar anda