Menakar Efisiensi Panel Surya untuk Ketahanan Energi
Kamis, 29 April 2021 - 12:27 WIB
Dwi Suryo Abdullah
Pemerhati Kelistrikan
SISTEM fotovoltaik (PV) dirancang untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada peralatan yang akan terhubung ke dalam sistem PV melalui panel surya yang dihasilkan selama memanen energi.
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa memasang sistem PV dilakukan untuk menjaga kualitas oksigen di sekitar lingkungan kita dan untuk mengurangi biaya tagihan listrik. Namun, sedikit yang ragu dalam mengambil keputusan untuk memasang sistem PV di tempat usaha ataupun di rumahnya.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam membangun sistem PV antara lain iklim, lingkungan, kebijakan pemerintah, ketersediaan produk lokal, kemampuan industri dalam negeri untuk memproduksi, kemampuan pendanaan, dan bentuk pengaturan tarif untuk sistem PV atap yang terhubung ke jaringan listrik (on grid system).
Merancang dan mengukur sistem PV adalah tahap paling penting dalam proyek PV karena berdasarkan pengalaman, kegagalan paling umum yang memengaruhi kinerja sistem PV berupa kegagalan modul PV pecah atau retak. Selain itu ada juga kasus rangka modul yang tidak kokoh sehingga mudah tertiup angin kencang, kerusakan pada area kabel dan sambungan. Masalah lain yang sering dijumpai adalah kerusakan pada inverter yang diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yakni masalah manufaktur dan desain, masalah kontrol, kegagalan komponen listrik, dan masalah penempatan panel inverter.
Untuk menghasilkan energi listrik yang maksimal diperlukan perancangan sistem PV secara menyeluruh tidak terbatas pada pemilihan material yang berkualitas, sudut kemiringan, dan arah posisi panel surya saja. Di samping itu, perlu dilakukan pengaturan hasil energi yang dikonversi oleh sistem, apakah akan dimanfaatkan langsung, disimpan ke dalam station baterai atau dikirim ke jaringan listrik yang tersedia untuk dititipkan (untuk on-grid system).
Energi listrik yang dihasilkan selama panel menyerap matahari harus disalurkan untuk dimanfaatkan. Ini karena jika tidak dimanfaatkan energi tersebut akan hilang. Ibaratnya, jika rumah kita memiliki genset namun tidak ada satu mili amper pun yang disalurkan ke peralatan listrik, berarti minyak bensin/solar yang dibakar akan sia-sia.
Maka, agar sistem PV yang terpasang di atap rumah/gedung/bangunan lainnya tidak sia-sia, perlu dilakukan pengelolaan energi yang dihasilkan sistem PV dengan cermat dan ini biasanya dimulai dari tahapan perencanaan.
Pemerhati Kelistrikan
SISTEM fotovoltaik (PV) dirancang untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada peralatan yang akan terhubung ke dalam sistem PV melalui panel surya yang dihasilkan selama memanen energi.
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa memasang sistem PV dilakukan untuk menjaga kualitas oksigen di sekitar lingkungan kita dan untuk mengurangi biaya tagihan listrik. Namun, sedikit yang ragu dalam mengambil keputusan untuk memasang sistem PV di tempat usaha ataupun di rumahnya.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam membangun sistem PV antara lain iklim, lingkungan, kebijakan pemerintah, ketersediaan produk lokal, kemampuan industri dalam negeri untuk memproduksi, kemampuan pendanaan, dan bentuk pengaturan tarif untuk sistem PV atap yang terhubung ke jaringan listrik (on grid system).
Merancang dan mengukur sistem PV adalah tahap paling penting dalam proyek PV karena berdasarkan pengalaman, kegagalan paling umum yang memengaruhi kinerja sistem PV berupa kegagalan modul PV pecah atau retak. Selain itu ada juga kasus rangka modul yang tidak kokoh sehingga mudah tertiup angin kencang, kerusakan pada area kabel dan sambungan. Masalah lain yang sering dijumpai adalah kerusakan pada inverter yang diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yakni masalah manufaktur dan desain, masalah kontrol, kegagalan komponen listrik, dan masalah penempatan panel inverter.
Untuk menghasilkan energi listrik yang maksimal diperlukan perancangan sistem PV secara menyeluruh tidak terbatas pada pemilihan material yang berkualitas, sudut kemiringan, dan arah posisi panel surya saja. Di samping itu, perlu dilakukan pengaturan hasil energi yang dikonversi oleh sistem, apakah akan dimanfaatkan langsung, disimpan ke dalam station baterai atau dikirim ke jaringan listrik yang tersedia untuk dititipkan (untuk on-grid system).
Energi listrik yang dihasilkan selama panel menyerap matahari harus disalurkan untuk dimanfaatkan. Ini karena jika tidak dimanfaatkan energi tersebut akan hilang. Ibaratnya, jika rumah kita memiliki genset namun tidak ada satu mili amper pun yang disalurkan ke peralatan listrik, berarti minyak bensin/solar yang dibakar akan sia-sia.
Maka, agar sistem PV yang terpasang di atap rumah/gedung/bangunan lainnya tidak sia-sia, perlu dilakukan pengelolaan energi yang dihasilkan sistem PV dengan cermat dan ini biasanya dimulai dari tahapan perencanaan.
tulis komentar anda