Jokowi Ingin Militer Myanmar Berkomitmen Stop Kekerasan dan Bebaskan Tahanan Politik
Sabtu, 24 April 2021 - 18:42 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung situasi di Myanmar dalam pidatonya di ASEAN Leader's Meeting 2021. Jokowi menyatakan bahwa apa yang terjadi tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung.
"Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas," kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (24/4/2021).
Selain itu, dalam pertemuan ini Jokowi juga menyampaikan pentingnya pimpinan militer Myanmar untuk memberikan komitmen penghentian penggunaan kekerasan. Di saat yang sama semua pihak harus menahan diri sehingga ketenangan dapat diredakan.
"Permintaan komitmen kedua, proses dialog yang inklusif harus segera dimulai. Tahanan politik harus segera dibebaskan. Dan perlu dibentuk spesial envoy ASEAN yaitu Sekjen dan ketua ASEAN mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar," tambahnya.
Permintaan komitmen ketiga, pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Center. "Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindaklanjutnkomitmen tersebut agar krisis di Myanmar segera diatasi," ungkapnya.
"Kita bersyukur apa yang disampaikan oleh Indonesia sejalan dengan apa yang disampaikan oleh para pemimpin ASEAN sehingga dapat dikatakan para pemimpin ASEAN telah mencapai konsensus. Sekjen ASEAN telah menyampaikan lima butir konsensus yang nanti akan disampaikan oleh ketua Atau sekjen ASEAN isi konsensus kurang lebih sama dengan pernyataan yang telah saya sebutkan tadi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi oleh Menlu Retno Marsudi, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Indonesia Pramono Anung.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
"Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas," kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (24/4/2021).
Selain itu, dalam pertemuan ini Jokowi juga menyampaikan pentingnya pimpinan militer Myanmar untuk memberikan komitmen penghentian penggunaan kekerasan. Di saat yang sama semua pihak harus menahan diri sehingga ketenangan dapat diredakan.
"Permintaan komitmen kedua, proses dialog yang inklusif harus segera dimulai. Tahanan politik harus segera dibebaskan. Dan perlu dibentuk spesial envoy ASEAN yaitu Sekjen dan ketua ASEAN mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar," tambahnya.
Permintaan komitmen ketiga, pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Center. "Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindaklanjutnkomitmen tersebut agar krisis di Myanmar segera diatasi," ungkapnya.
"Kita bersyukur apa yang disampaikan oleh Indonesia sejalan dengan apa yang disampaikan oleh para pemimpin ASEAN sehingga dapat dikatakan para pemimpin ASEAN telah mencapai konsensus. Sekjen ASEAN telah menyampaikan lima butir konsensus yang nanti akan disampaikan oleh ketua Atau sekjen ASEAN isi konsensus kurang lebih sama dengan pernyataan yang telah saya sebutkan tadi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi oleh Menlu Retno Marsudi, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Indonesia Pramono Anung.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(muh)
tulis komentar anda