Menanti Kabar Reshuffle Kabinet Jokowi, Ada Tarik Ulur Kepentingan?

Sabtu, 24 April 2021 - 12:39 WIB
Isu reshuffle kabinet terus mengemuka ke publik. Isu ini muncul setelah pemerintah memutuskan membentuk dua kementeria baru. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Eko Purwanto
JAKARTA - Isu perombakan atau reshuffle kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin masih menjadi misteri. Spekulasi bermunculan. Dari munculnya kabar sejumlah tokoh dipanggil Presiden Jokowi hingga ada seorang menteri yang langsung menemui ketua umum partai politik pememang Pemilu 2019.

Adapun isu reshuffle kali ini muncul setelah Presiden Jokowi mengusulkan penggabungan Kementerian Pendidikandan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Presiden Jokowi juga mengusulkan pembentukan Kementerian Investasi.

Sebelumnya, isu reshuffle semakin mengemuka ketika Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan keyakinannya akan ada perubahan di kabinet.

Lalu, kenapa reshuffle kabinet itu belum terjadi? Apakah ada tarik ulur?

“Menurut saya ada beberapa alasan. Pertama, dari setiap kejadian politik yang terkait Jokowi, kita sudah hafal bahwa Jokowi itu orangnya enggak mau kelihatan didikte, dan dia enggak mau kelihatan seperti bisa diprediksi,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Sabtu (24/4/2021).



Jadi, kata dia, jika ada orang yang memprediksi reshuffle itu dan tersebar luas di media massa, maka Presiden Jokowi akan dengan mudah menundanya sampai tidak ada yang mengetahuinya.

“Sampai kapan, dan itu memang karakteristik khas Pak Jokowi untuk menjadi pemimpin yang susah ditebak oleh kawan maupun lawan, dan itu yang membuat dia sebagai tokoh politik yang mumpuni saat ini di Indonesia,” tuturnya.

Hal lain, kata dia, Presiden Jokowi punya pertimbangan lain dalam menentukan kapan reshuffle itu dilakukan. Sebab, kata dia, reshuffle merupakan sepenuhnya di tangan Presiden Jokowi.

“Itu sih menurut saya alasan yang paling kuat kenapa tidak ada reshuffle sampai hari ini,” katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More