Mempertegas Ke-Indonesiaan 61 Tahun Lahirnya PMII

Sabtu, 17 April 2021 - 07:28 WIB
Ruchman Basori (Foto: Istimewa)
Ruchman Basori

Sekretaris Cabang PMII Kota Semarang 1997-1998 dan Kini Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Bidang Kaderisasi

ENAM puluh satu tahun yang lalu, tepatnya 17 April 1960 organisasi yang oleh para the founding father diberi nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dilahirkan. Lima belas tahun pasca-Indonesia merdeka 1945 menjadi tonggak sejarah mahasiswa kalangan tradisional.

13 orang pendiri tercatat dalam sejarah pergerakan yaitu A. Khalid Mawardi (Jakarta), M. Said Budairy (Jakarta), M. Sobich Ubaid (Jakarta), Makmun Syukri (Bandung), Hilman Badruddinsyah (Bandung), Ismail Makki (Yogyakarta), Munsif Nakhrowi (Yogyakarta), Nuril Huda Suaidi (Surakarta), Laily Mansyur (Surakarta), Abd. Wahhab Jaelani (Semarang), Hizbulloh Huda (Surabaya), M. Kholid Narbuko (Malang) dan Ahmad Hussein (Makassar).

Merekalah yang berjasa sebagai tokoh yang berkumpul, mendeklarasikan berdirinya wadah organisasi mahasiswa di bawah jam’iyah Nahdlatul Ulama. Dalam perkembangannya melalui Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972 menyatakan independen, sampai saat ini.



Pergulatan sosial-politik kebangsaan, telah mengantarkan PMII menjadi organisasi yang eksis, di tengah bergugurannya organisasi kemasyarakatan sepanjang sejarah bangsa. Wadah ini dinilai telah memberikan kontribusi yang besar bagi banyak orang. Al-Quran Surat Ar-Ra’d 17 telah menggambarkan tentang hal ini: “Fa-ammaz zabadu fayazhabu jufa-a wa-amma yanfa’un nasa fayamkutsu fil ardhi“. Adapun buih yang tak berguna akan hilang ditelan zaman, sementara sesuatu yang bermanfaat akan berjalan terus.

Eksis di Tengah Problem

Adalah Yaqut Cholil Qaumas Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor yang juga Menteri Agama RI, di suatu kesempatan mengatakan, “Jangan Lelah untuk Mencintai Indonesia”. Pesan yang singkat, sebagai pembacaan atas fenomena munculnya defisit kebengsaan di kalangan anak muda. Ungkapan ini relevan saya kutip, di tengah tantangan PMII berjuang menegakan komitmen kebangsaan.

Betapa komitmen ke-Indonesiaan kita diuji, terutama mahasiswa PMII yang kini rata-rata berusia millennial. Lahir jauh setelah Indonesia merdeka yang sudah barang tentu sulit menghadirkan suasana kebathinan para pejuang kemerdekaan, kalau tidak tertempa dengan baik.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More