Reshuffle Kabinet, Isu PAN Bakal Masuk Koalisi Jokowi Menguat
Rabu, 14 April 2021 - 18:15 WIB
Isu bahwa PAN bakal masuk koalisi pemerintahan Jokowi makin kuat. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Isu perombakan atau reshuffle kabinet jilid dua semakin terdengar kencang. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin membocorkan rencana reshuffle oleh Presiden Jokowi tersebut dalam waktu dekat.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai yang pasti dari reshuffle kabinet kali ini cuma hanya dua hal. Pertama, akan ada pelantikan menteri kemendikbud-ristek.
"Menterinya bisa tetap Nadiem atau yang lain karena santer juga diisukan bakal diisi kader Muhammadiyah yang waktu reshuffle pertama ditawari wakil menteri mendidikan," kata Adi saat dihubungi, Rabu (14/4/2021).
Kedua, lanjut Adi, yang pasti dilantik Jokowi adalah Menteri Investasi. Namun, Analis politik asal UIN Jakarta ini tak bisa memprediksi secara pasti siapa yang bakal mengisi pos ini. Dia juga tak bisa menggaransi jika nantinya Presiden Jokowi melantik lebih dari dua menteri baru.
"Di luar itu, santer terdengar PAN bakal masuk koalisi Jokowi. Tinggal kita lihat apa akan ada kejutan PAN masuk koalisi. Tapi belakangan ini isunya kuat sekali," ujarnya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai yang pasti dari reshuffle kabinet kali ini cuma hanya dua hal. Pertama, akan ada pelantikan menteri kemendikbud-ristek.
"Menterinya bisa tetap Nadiem atau yang lain karena santer juga diisukan bakal diisi kader Muhammadiyah yang waktu reshuffle pertama ditawari wakil menteri mendidikan," kata Adi saat dihubungi, Rabu (14/4/2021).
Kedua, lanjut Adi, yang pasti dilantik Jokowi adalah Menteri Investasi. Namun, Analis politik asal UIN Jakarta ini tak bisa memprediksi secara pasti siapa yang bakal mengisi pos ini. Dia juga tak bisa menggaransi jika nantinya Presiden Jokowi melantik lebih dari dua menteri baru.
"Di luar itu, santer terdengar PAN bakal masuk koalisi Jokowi. Tinggal kita lihat apa akan ada kejutan PAN masuk koalisi. Tapi belakangan ini isunya kuat sekali," ujarnya.
(muh)
tulis komentar anda