Reshuffle Kabinet, 6 Menteri Baru Dinilai Berpeluang Dipertahankan Jokowi
Rabu, 14 April 2021 - 11:37 WIB
JAKARTA - Reshuffle kabinet dikabarkan akan dilakukan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) pada pekan ini. Terkait hal tersebut, sejumlah menteri baru yang diangkat pada Desember 2020 lalu dinilai layak dipertahankan alias tidak terkena reshuffle.
Diketahui, Presiden Jokowi pada Desember 2020 melantik enam menteri baru yakni, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan dan M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.
Pengamat Politik, Ray Rangkuti menilai enam orang menteri baru itu berpeluang besar dipertahankan oleh Presiden Jokowi karena masa jabatan mereka masih seumur jagung. "Kalau dari aspek waktu, setidaknya nunggu satu tahun lah untuk ngukur kinerja," ujar Ray dalam keterangannya, Rabu (14/4/2021).
Menurut dia, Presiden Jokowi bukanlah tipikal pemimpin yang mengukur kinerja dalam waktu singkat. "Dari aspek waktu itu terlalu cepat, karena belum sampai 3-4 bulan, itu bukan gayanya Pak Joko Widodo," jelasnya.
Menteri-menteri yang baru dilantik pada Desember 2020 itu juga telah menunjukkan gebrakan-gebrakan. Ray Rangkuti memberikan contoh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti, Wahyu Trenggono.
Ray menilai Trenggono telah berani melakukan gebrakan dengan melarang ekspor benih bening lobster, komoditas yang merupakan kekayaan alam Indonesia. “Beliau sudah buat keputusan yang sekarang menarik kembali kebijakan ekspor benur. Itu cukup disambut khalayak," ucapnya.
Trenggono pada Februari 2021 sempat mengungkap alasan rencana pelarangan ekspor benih bening lobster (BBL). Trenggono menilai benur merupakan kekayaan alam Indonesia.
Selain itu, nilai tambah dari benur yang akan lebih menguntungkan bila diekspor bukan dalam bentuk benih, namun ketika sudah berukuran besar dan siap konsumsi. Tak hanya itu, Trenggono melalui program terobosannya dinilai mampu mewujudkan mimpi Jokowi menjadikan laut sebagai salah satu sumber ekonomi Indonesia di masa depan.
Hal terlihat dari keberanian Trenggono memasang target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Perikanan tangkap sebesar Rp12 triliun pada 2024, menggenjot perikanan budidaya, hingga memperhatikan kesejahteraan nelayan melalui jaminan hari tua.
Diketahui, Presiden Jokowi pada Desember 2020 melantik enam menteri baru yakni, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan dan M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.
Baca Juga
Pengamat Politik, Ray Rangkuti menilai enam orang menteri baru itu berpeluang besar dipertahankan oleh Presiden Jokowi karena masa jabatan mereka masih seumur jagung. "Kalau dari aspek waktu, setidaknya nunggu satu tahun lah untuk ngukur kinerja," ujar Ray dalam keterangannya, Rabu (14/4/2021).
Menurut dia, Presiden Jokowi bukanlah tipikal pemimpin yang mengukur kinerja dalam waktu singkat. "Dari aspek waktu itu terlalu cepat, karena belum sampai 3-4 bulan, itu bukan gayanya Pak Joko Widodo," jelasnya.
Menteri-menteri yang baru dilantik pada Desember 2020 itu juga telah menunjukkan gebrakan-gebrakan. Ray Rangkuti memberikan contoh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti, Wahyu Trenggono.
Ray menilai Trenggono telah berani melakukan gebrakan dengan melarang ekspor benih bening lobster, komoditas yang merupakan kekayaan alam Indonesia. “Beliau sudah buat keputusan yang sekarang menarik kembali kebijakan ekspor benur. Itu cukup disambut khalayak," ucapnya.
Trenggono pada Februari 2021 sempat mengungkap alasan rencana pelarangan ekspor benih bening lobster (BBL). Trenggono menilai benur merupakan kekayaan alam Indonesia.
Selain itu, nilai tambah dari benur yang akan lebih menguntungkan bila diekspor bukan dalam bentuk benih, namun ketika sudah berukuran besar dan siap konsumsi. Tak hanya itu, Trenggono melalui program terobosannya dinilai mampu mewujudkan mimpi Jokowi menjadikan laut sebagai salah satu sumber ekonomi Indonesia di masa depan.
Hal terlihat dari keberanian Trenggono memasang target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Perikanan tangkap sebesar Rp12 triliun pada 2024, menggenjot perikanan budidaya, hingga memperhatikan kesejahteraan nelayan melalui jaminan hari tua.
Lihat Juga :
tulis komentar anda