Cegah Penyebaran Covid, Wanita Emas Dukung Larangan Mudik Lebaran
Selasa, 13 April 2021 - 13:27 WIB
JAKARTA - Pemerintah memberlakukan larangan mudik Lebaran. Kebijakan tersebut berlaku mulai 6-17 Mei 2021. Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni mendukung pelarangan tersebut.
"Terkait larangan mudik, apa yang diputuskan dan dilakukan pemerintah itu sangat baik. Karena untuk mencegah meningkatnya kasus Covid-19," kata Hasnaeni, Senin (12/4).
Perempuan yang biasa dijuluki Wanita Emas pun menyarankan Pemerintah Indonesia mencontoh kebijakan penanganan virus Corona di Singapura. Kasus Covid-19 di negara itu tergolong rendah.
"Setiap hari saya memperhatikan hari ke hari, saya hampir dua bulan di Singapura, dan saya bicara dengan Pak Dubes dan saya melihat tren Covid itu hampir zero. Paling kasus itu satu, nol, satu, nol. Hampir day to day itu zero Covid," tutur Hasnaeni.
Menurut dia, itu terjadi karena Pemerintah Singapura tegas dalam implementasi kebijakan penanganan pandemi. Misalnya aturan mengenai kedatangan pelancong ke negara itu.
"Saya merasakan sendiri ke Singapura saja, tidak terkecuali menteri, siapa pun itu orangnya, tetap mengikuti karantina empat belas hari, setelah itu orang bebas mau kemana saja," tutur Hasnaeni.
Dia juga meminta pemerintah memiliki data kasus Covid-19 yang terintegrasi. Data tersebut dimutakhrkan terus menerus, sesuai perkembangan di lapangan. Upaya mengatasi penularan corona bisa terskema.
"Pesan saya kepada pemerintah, data kita harus terintegrasi, tidak boleh putus. Kalau kita ingin menyelesaikan masalah Covid yang ada di Republik Indonesia," ujar Hasnaeni.
"Terkait larangan mudik, apa yang diputuskan dan dilakukan pemerintah itu sangat baik. Karena untuk mencegah meningkatnya kasus Covid-19," kata Hasnaeni, Senin (12/4).
Perempuan yang biasa dijuluki Wanita Emas pun menyarankan Pemerintah Indonesia mencontoh kebijakan penanganan virus Corona di Singapura. Kasus Covid-19 di negara itu tergolong rendah.
"Setiap hari saya memperhatikan hari ke hari, saya hampir dua bulan di Singapura, dan saya bicara dengan Pak Dubes dan saya melihat tren Covid itu hampir zero. Paling kasus itu satu, nol, satu, nol. Hampir day to day itu zero Covid," tutur Hasnaeni.
Baca Juga
Menurut dia, itu terjadi karena Pemerintah Singapura tegas dalam implementasi kebijakan penanganan pandemi. Misalnya aturan mengenai kedatangan pelancong ke negara itu.
"Saya merasakan sendiri ke Singapura saja, tidak terkecuali menteri, siapa pun itu orangnya, tetap mengikuti karantina empat belas hari, setelah itu orang bebas mau kemana saja," tutur Hasnaeni.
Dia juga meminta pemerintah memiliki data kasus Covid-19 yang terintegrasi. Data tersebut dimutakhrkan terus menerus, sesuai perkembangan di lapangan. Upaya mengatasi penularan corona bisa terskema.
"Pesan saya kepada pemerintah, data kita harus terintegrasi, tidak boleh putus. Kalau kita ingin menyelesaikan masalah Covid yang ada di Republik Indonesia," ujar Hasnaeni.
(dam)
tulis komentar anda