Indonesia Baru Mendapatkan 4 Jenis Vaksin Covid-19, Menkes Ungkap Alasannya
Selasa, 13 April 2021 - 12:23 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan ( Menkes ) Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengungkapkan saat ini baru ada empat vaksin Covid-19 di Indonesia. Empat vaksin Covid-19 tersebut yakni Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer.
"Vaksin di Indonesia ada empat. Sengaja saya bikin empat, supaya risikonya kita bisa mitigasi kalau ada terjadi satu hal yang tidak kita inginkan dalam salah satu vaksin," ungkap BGS secara virtual pada Pengawalan Vaksin Merah Putih, Selasa (13/4/2021).
BGS mengatakan, kita memiliki akses vaksin ke Sinovac dari China, kita memiliki akses vaksin dari AstraZeneca dari Inggris, kita punya akses vaksin Novavax dari Amerika dan Kanada, dan kita memiliki akses Pfizer yang merupakan start up dari Jerman dan di-support oleh perusahaan dari Amerika.
BGS pun menjelaskan alasan kenapa harus mengambil empat vaksin itu. "Banyak orang bertanya kepada ambil empat? Empat itu saya bilang karena saya nggak tahu apa yang akan terjadi jika salah satu ada masalah. Kita masih punya tiga yang lain. Bayangkan kalau kita sebagai negara hanya mempunyai dua support atau even satu support. Dan sumber itu bermasalah, maka program vaksinasi kita akan berhenti," ungkapnya.
Dan, saat ini terjadi adalah embargo dari India terkait vaksin AstraZeneca. "Dan itu terjadi. Kita tahu sekarang AstraZeneca tidak bisa keluar dari India. Karena India kasusnya sangat tinggi, sehingga semua vaksin yang diproduksi harus dipakai dulu oleh rakyat mereka. Sesuatu hal yang bagi saya sangat wajar. Tetapi akibatkan akan berdampak pada resiliensi terhadap kemandirian, terhadap daya tahan, terhadap kedaulatan, di banyak negara-negara lain termasuk kita," jelasnya.
"Vaksin di Indonesia ada empat. Sengaja saya bikin empat, supaya risikonya kita bisa mitigasi kalau ada terjadi satu hal yang tidak kita inginkan dalam salah satu vaksin," ungkap BGS secara virtual pada Pengawalan Vaksin Merah Putih, Selasa (13/4/2021).
BGS mengatakan, kita memiliki akses vaksin ke Sinovac dari China, kita memiliki akses vaksin dari AstraZeneca dari Inggris, kita punya akses vaksin Novavax dari Amerika dan Kanada, dan kita memiliki akses Pfizer yang merupakan start up dari Jerman dan di-support oleh perusahaan dari Amerika.
Baca Juga
BGS pun menjelaskan alasan kenapa harus mengambil empat vaksin itu. "Banyak orang bertanya kepada ambil empat? Empat itu saya bilang karena saya nggak tahu apa yang akan terjadi jika salah satu ada masalah. Kita masih punya tiga yang lain. Bayangkan kalau kita sebagai negara hanya mempunyai dua support atau even satu support. Dan sumber itu bermasalah, maka program vaksinasi kita akan berhenti," ungkapnya.
Baca Juga
Dan, saat ini terjadi adalah embargo dari India terkait vaksin AstraZeneca. "Dan itu terjadi. Kita tahu sekarang AstraZeneca tidak bisa keluar dari India. Karena India kasusnya sangat tinggi, sehingga semua vaksin yang diproduksi harus dipakai dulu oleh rakyat mereka. Sesuatu hal yang bagi saya sangat wajar. Tetapi akibatkan akan berdampak pada resiliensi terhadap kemandirian, terhadap daya tahan, terhadap kedaulatan, di banyak negara-negara lain termasuk kita," jelasnya.
(zik)
tulis komentar anda