Pengamat Militer: Kerja Sama Indonesia-Korsel Strategis Perkuat Alutsista TNI
Minggu, 11 April 2021 - 20:40 WIB
JAKARTA - Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati menyebut bahwa kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) merupakan langkah strategis. Dia mengatakan sebenarnya kerja sama ini sudah dimulai sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal ini disampaikan Nuning menyusul pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Presiden Korsel Moon Jae-in di Seoul yang salah satunya membahas proyek KFX/IFX. Proyek ini adalah pengembangan dan pembuatan pesawat tempur generasi berikut secara massal antara Korea dan Indonesia dengan modal 8,8 triliun Won atau Rp114.518.475.456.000 dari 2015 sampai 2028.
"Kerja sama tersebut merupakan proyek strategis untuk memperkuat alutsista TNI. Pesawat Tempur KF-X/IF-X memenuhi prototype pesawat tempur modern untuk mengimbangi kekuatan udara beberapa negara tertentu di kawasan," katanya saat dihubungi, Minggu (11/4/2021).
Baca juga: Prabowo Singgung Proyek Lumbung Pangan, Presiden Korsel Titip Salam Buat Jokowi
Nuning mengatakan bahwa pesawat tempur tersebut dirancang nantinya diproduksi di PT DI dengan kapabilitas yang lebih baik dalam rancangan manuver ekstrem.
"Dengan dilengkapi berbagai jenis rudal dan roket, maka pesawat tempur tersebut akan menjadi salah satu tulang punggung pencapaian air superiority dan air supremacy di langit Indonesia," ujarnya.
Nuning mengungkapkan, dalam konsep perang udara di masa mendatang, TNI memang perlu meningkatkan kemampuan tempurnya tidak saja di ruang udara (airspace) tetapi juga di ruang angkasa (outer space).
"Baik ruang udara maupun ruang angkasa, keduanya merupakan kedaulatan udara NKRI," katanya.
Baca juga: Bertemu Presiden Korsel, Prabowo Bahas Kerja Sama Alutsista
Dia berharap agar transfer teknologi berjalan dengan baik ke depannya. "Tentu saja transfer teknologi diharapkan akan lebih baik pelaksanaannya,” katanya.
Hal ini disampaikan Nuning menyusul pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Presiden Korsel Moon Jae-in di Seoul yang salah satunya membahas proyek KFX/IFX. Proyek ini adalah pengembangan dan pembuatan pesawat tempur generasi berikut secara massal antara Korea dan Indonesia dengan modal 8,8 triliun Won atau Rp114.518.475.456.000 dari 2015 sampai 2028.
"Kerja sama tersebut merupakan proyek strategis untuk memperkuat alutsista TNI. Pesawat Tempur KF-X/IF-X memenuhi prototype pesawat tempur modern untuk mengimbangi kekuatan udara beberapa negara tertentu di kawasan," katanya saat dihubungi, Minggu (11/4/2021).
Baca juga: Prabowo Singgung Proyek Lumbung Pangan, Presiden Korsel Titip Salam Buat Jokowi
Nuning mengatakan bahwa pesawat tempur tersebut dirancang nantinya diproduksi di PT DI dengan kapabilitas yang lebih baik dalam rancangan manuver ekstrem.
"Dengan dilengkapi berbagai jenis rudal dan roket, maka pesawat tempur tersebut akan menjadi salah satu tulang punggung pencapaian air superiority dan air supremacy di langit Indonesia," ujarnya.
Nuning mengungkapkan, dalam konsep perang udara di masa mendatang, TNI memang perlu meningkatkan kemampuan tempurnya tidak saja di ruang udara (airspace) tetapi juga di ruang angkasa (outer space).
"Baik ruang udara maupun ruang angkasa, keduanya merupakan kedaulatan udara NKRI," katanya.
Baca juga: Bertemu Presiden Korsel, Prabowo Bahas Kerja Sama Alutsista
Dia berharap agar transfer teknologi berjalan dengan baik ke depannya. "Tentu saja transfer teknologi diharapkan akan lebih baik pelaksanaannya,” katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda