Siklon Tropis Seroja Mulai Jauhi Indonesia, Tetap Waspadai Dampaknya
Rabu, 07 April 2021 - 22:12 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan perkembangan siklon tropis seroja sampai Rabu (7/4/2021) hari ini mulai menjauh dari Indonesia.
"Kondisi saat ini terlihat dari citra satelit Hmawari, siklon tropis seroja sudah bergerak menjauhi wilayah Indonesia menuju Samudera Hindia sebelah barat Australia," kata Dwikorita dalam keterangan pers virtualnya.
Dia menjelaskan kondisi hari ini pusat tekanan rendah sudah cukup jauh di bagian barat Australia dan akan terlihat nanti pengaruhnya setelah tanggal 8-9 April.
"Kami memprediksi setelah tanggal 7, yakni tanggal 8-9 pengaruh dari siklon seroja ini sudah semakin melemah. Meskipun dapat juga berkembangnya semakin kuat ke arah barat daya jadi secara umum dampak terhadap cuaca dari siklon tropis seroja masih terjad potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," paparnya.
Dampaknya, kata dia, turun hujan idisertai kilat petir dan angin kencang. "Yang bergeser sampai ke wilayah jawa tengah, DIY, Jatim, Bali, NTB serta hujan intensitas sedang di NTT," katanya.
Jadi, lanjut Dwikorita, intensitas hujan di NTT sudah mulai menurun yang sebelumnya sangat lebat. Kemudian menurun menjadi lebat dan saat ini sedang.
"Diharapkan segera berkembang menjadi ringan. Dampak ini tidak hanya terfokus di NTT, tapi ini perlu ada kewaspadaan untuk wilayah Bali, NTB, Jawa Timur, DIY dan Jateng dari pengaruh tidak langsung siklon tropis seroja yang menjauh ini," ujarnya.
Tidak hanya itu, siklon tropis seroja juga masih berdampak pada tinggi gelombang laut dengan ketinggian mulai dari 2,5-4 meter. "Gelombang tinggi ini berpeluang terjadi hingga selatan Pulau Jawa dan NTB. Kemudian juga di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga Bali dan perairan selatan Pulau Sumba hingga Pulau Rote yang tinggi gelombangnya bisa mencapai 4-6 meter, bahkan berpeluang terjadi di selatan NTB," katanya. (haryudi)
"Kondisi saat ini terlihat dari citra satelit Hmawari, siklon tropis seroja sudah bergerak menjauhi wilayah Indonesia menuju Samudera Hindia sebelah barat Australia," kata Dwikorita dalam keterangan pers virtualnya.
Dia menjelaskan kondisi hari ini pusat tekanan rendah sudah cukup jauh di bagian barat Australia dan akan terlihat nanti pengaruhnya setelah tanggal 8-9 April.
"Kami memprediksi setelah tanggal 7, yakni tanggal 8-9 pengaruh dari siklon seroja ini sudah semakin melemah. Meskipun dapat juga berkembangnya semakin kuat ke arah barat daya jadi secara umum dampak terhadap cuaca dari siklon tropis seroja masih terjad potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," paparnya.
Dampaknya, kata dia, turun hujan idisertai kilat petir dan angin kencang. "Yang bergeser sampai ke wilayah jawa tengah, DIY, Jatim, Bali, NTB serta hujan intensitas sedang di NTT," katanya.
Jadi, lanjut Dwikorita, intensitas hujan di NTT sudah mulai menurun yang sebelumnya sangat lebat. Kemudian menurun menjadi lebat dan saat ini sedang.
"Diharapkan segera berkembang menjadi ringan. Dampak ini tidak hanya terfokus di NTT, tapi ini perlu ada kewaspadaan untuk wilayah Bali, NTB, Jawa Timur, DIY dan Jateng dari pengaruh tidak langsung siklon tropis seroja yang menjauh ini," ujarnya.
Tidak hanya itu, siklon tropis seroja juga masih berdampak pada tinggi gelombang laut dengan ketinggian mulai dari 2,5-4 meter. "Gelombang tinggi ini berpeluang terjadi hingga selatan Pulau Jawa dan NTB. Kemudian juga di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga Bali dan perairan selatan Pulau Sumba hingga Pulau Rote yang tinggi gelombangnya bisa mencapai 4-6 meter, bahkan berpeluang terjadi di selatan NTB," katanya. (haryudi)
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda