Update Bencana NTT: 124 Meninggal Dunia, 74 Orang Hilang dan 13.230 Mengungsi
Rabu, 07 April 2021 - 14:34 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melaporkan data per 7 April 2021 pukul 14.00 WIB, sebanyak 124 orang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) , Minggu 4 April 2021 lalu. Selain itu, total korban hilang mencapai 74 orang, kemudian 129 orang luka-luka dan 13.230 orang mengungsi.
Banjir bandang tersebut akibat cuaca ekstrem dari siklon tropis seroja. Dimana 15 wilayah administrasi kabupaten dan kota yang terdampak antara lain Kabupaten Flores Timur, Malak, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, dan Kupang.
“Data dari Pusdalop kita hari ini per 7 April 2021 pukul 2 siang ada 124 orang meninggal dunia,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers virtual dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Raditya mengatakan bahwa data jumlah korban sangat dinasmis. “Sekali lagi, data akan sangat dinamis dan akan terus kami update bilamana ada penambahan. Kemudian sebanyak 74 orang hilang. Dan 13.230 orang saat ini mengungsi.”
Jumlah 124 meninggal dunia tersebut tersebarf di beberapa wilayah di NTT. “Dan kami akan merinci seberapa banyak data yang kami dapatkan. Disini data dari 124 jiwa yang meninggal, 67 dari Kabupaten Flores Timur, kemudian dari Lembata ada 28, kemudian 21 dari Kabupaten Alor, kemudian 3 dari Kabupaten Malaka, 2 dari Kabupaten Sabu Raijua, 1 dari kota Kupang, 1 dari Kabupaten Ende, dan 1 dari Kabupaten Kupang,” papar Raditya.
Banjir bandang tersebut akibat cuaca ekstrem dari siklon tropis seroja. Dimana 15 wilayah administrasi kabupaten dan kota yang terdampak antara lain Kabupaten Flores Timur, Malak, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, dan Kupang.
“Data dari Pusdalop kita hari ini per 7 April 2021 pukul 2 siang ada 124 orang meninggal dunia,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers virtual dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Raditya mengatakan bahwa data jumlah korban sangat dinasmis. “Sekali lagi, data akan sangat dinamis dan akan terus kami update bilamana ada penambahan. Kemudian sebanyak 74 orang hilang. Dan 13.230 orang saat ini mengungsi.”
Jumlah 124 meninggal dunia tersebut tersebarf di beberapa wilayah di NTT. “Dan kami akan merinci seberapa banyak data yang kami dapatkan. Disini data dari 124 jiwa yang meninggal, 67 dari Kabupaten Flores Timur, kemudian dari Lembata ada 28, kemudian 21 dari Kabupaten Alor, kemudian 3 dari Kabupaten Malaka, 2 dari Kabupaten Sabu Raijua, 1 dari kota Kupang, 1 dari Kabupaten Ende, dan 1 dari Kabupaten Kupang,” papar Raditya.
(kri)
tulis komentar anda