Hasil Survei: PDIP-Gerindra Pimpin Elektabilitas Partai Politik
Kamis, 01 April 2021 - 20:17 WIB
JAKARTA - Survei Polmatrix Indonesia menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra sebagai dua partai politik utama stabil memimpin elektabilitas. Meskipun trennya bergerak turun, tetapi PDIP tetap unggul dengan elektabilitas mencapai 20,3%, sedangkan Gerindra 10,5%.
“PDIP dan Gerindra yang merupakan dua parpol utama di koalisi pemerintahan cenderung stabil memimpin elektabilitas,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam press release di Jakarta pada Kamis (1/4/2021).
Pada Mei 2020 elektabilitas PDIP mencapai 33,3%, turun menjadi 28,7% September dan 25,5% pada Desember. Kemudian Partai Gerindra dari kisaran 13% pada Mei-September 2020 menjadi 10,1% pada Desember, lalu naik tipis menjadi 10,5%.
Sementara itu dua parpol nasionalis yaitu Partai Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami tren kenaikan. Sementara di kalangan ideologi Islam, parpol baru yaitu Partai Ummat berpeluang menjadi kuda hitam. Elektabilitas Demokrat bergerak naik, dari kisaran 3% pada Mei-September 2020 naik menjadi 7,5% pada Desember, dan kini 8,1%. Demokrat memantapkan diri pada posisi keempat, membayangi Golkar.
Tren kenaikan elektabilitas juga dialami PSI, dari 4,3% padsa Mei 2020 menjadi 4,5% September-Desember, lalu naik lagi menjadi 5,0%. Partai Ummat yang sebelumnya masih nihil dukungan kini melesat menjadi 1,3%, bahkan melampaui posisi PAN.
Sedangkan Golkar stabil di kisaran 8%, kini sebesar 8,4%. Lalu ada Nasdem dari 4,1% turun menjadi 3,9% kemudian naik menjadi 4,0% dan kembali turun 3,7%. Di antara parpol-parpol Islam, PKB memimpin dari 6,2% kemudian 5,3% lalu naik menjadi 5,5% dan kini 5,4%, disusul PKS dari 5,4% kemudian naik 5,8% lalu menjadi 5,2% dan kini 5,1%, dan PPP dari 1,5% kemudian 1,7% lalu naik menjadi 1,8% dan saat ini 1,6%.
Partai Ummat didirikan oleh Amien Rais yang juga merupakan pendiri PAN, dan kini menjadi penantang PAN dari 2,2% kemudian turun menjadi 2,0% kemudian menjadi 1,5% dan saat ini 1,0%. Sempalan PKS yaitu Gelora naik tipis dari 0,1% pada Desember 2020 kemudian menjadi 0,2%. Masih ada 28,4% responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab. “Turunnya dukungan dari sejumlah parpol kebanyakan lari menjadi undecided, yang berpeluang untuk diperebutkan oleh parpol-parpol yang lain,” pungkas Dendik.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20-25 Maret 2021 kepada 2.000 orang responden mewakili 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak. Margin of error survei sebesar ±2,2%, tingkat kepercayaan 95%.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
“PDIP dan Gerindra yang merupakan dua parpol utama di koalisi pemerintahan cenderung stabil memimpin elektabilitas,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam press release di Jakarta pada Kamis (1/4/2021).
Pada Mei 2020 elektabilitas PDIP mencapai 33,3%, turun menjadi 28,7% September dan 25,5% pada Desember. Kemudian Partai Gerindra dari kisaran 13% pada Mei-September 2020 menjadi 10,1% pada Desember, lalu naik tipis menjadi 10,5%.
Sementara itu dua parpol nasionalis yaitu Partai Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami tren kenaikan. Sementara di kalangan ideologi Islam, parpol baru yaitu Partai Ummat berpeluang menjadi kuda hitam. Elektabilitas Demokrat bergerak naik, dari kisaran 3% pada Mei-September 2020 naik menjadi 7,5% pada Desember, dan kini 8,1%. Demokrat memantapkan diri pada posisi keempat, membayangi Golkar.
Tren kenaikan elektabilitas juga dialami PSI, dari 4,3% padsa Mei 2020 menjadi 4,5% September-Desember, lalu naik lagi menjadi 5,0%. Partai Ummat yang sebelumnya masih nihil dukungan kini melesat menjadi 1,3%, bahkan melampaui posisi PAN.
Sedangkan Golkar stabil di kisaran 8%, kini sebesar 8,4%. Lalu ada Nasdem dari 4,1% turun menjadi 3,9% kemudian naik menjadi 4,0% dan kembali turun 3,7%. Di antara parpol-parpol Islam, PKB memimpin dari 6,2% kemudian 5,3% lalu naik menjadi 5,5% dan kini 5,4%, disusul PKS dari 5,4% kemudian naik 5,8% lalu menjadi 5,2% dan kini 5,1%, dan PPP dari 1,5% kemudian 1,7% lalu naik menjadi 1,8% dan saat ini 1,6%.
Partai Ummat didirikan oleh Amien Rais yang juga merupakan pendiri PAN, dan kini menjadi penantang PAN dari 2,2% kemudian turun menjadi 2,0% kemudian menjadi 1,5% dan saat ini 1,0%. Sempalan PKS yaitu Gelora naik tipis dari 0,1% pada Desember 2020 kemudian menjadi 0,2%. Masih ada 28,4% responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab. “Turunnya dukungan dari sejumlah parpol kebanyakan lari menjadi undecided, yang berpeluang untuk diperebutkan oleh parpol-parpol yang lain,” pungkas Dendik.
Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20-25 Maret 2021 kepada 2.000 orang responden mewakili 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak. Margin of error survei sebesar ±2,2%, tingkat kepercayaan 95%.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
(cip)
tulis komentar anda